Revolusi Penanganan dari Akar Data, Lampung Menuju Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Sekdaprov Lampung, Dr.Marindo Kurniawan, S.T.,M.M memimpin rapat percepatan pembentukan Project Management Office (PMO) Data Kemiskinan Ekstrem, Senin (14/7/2025)-Foto : Adpim-
Di balik istilah-istilah teknokratis dan sistem yang terstruktur rapi, tersembunyi sebuah tekad sederhana namun mendalam: tidak ingin ada satu pun warga Lampung yang luput dari perhatian pemerintah dan berbagai pihak peduli. Pesan yang ingin disampaikan jelas: bahwa kemiskinan ekstrem bukan semata soal ketimpangan ekonomi, tetapi juga tentang keberpihakan sistem dan kebijakan yang harus sampai pada mereka yang paling membutuhkan.
PMO Data Kemiskinan Ekstrem menjadi simbol arah baru tata kelola pembangunan di Provinsi Lampung: sebuah pendekatan yang kolaboratif, digital, terukur, dan partisipatif. Dengan platform terintegrasi ini, Pemerintah Provinsi Lampung tidak hanya berharap dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem. Lebih dari itu, mereka bertekad menanam fondasi kokoh bagi perencanaan pembangunan yang berbasis data di masa depan, yang dapat diterapkan di berbagai sektor krusial lainnya—mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, pemerataan akses kesehatan, hingga penguatan jaring pengaman sosial.
Langkah ini mungkin tidak akan langsung mengubah segalanya dalam semalam. Namun, layaknya membangun jembatan kokoh yang menghubungkan pulau terisolasi dengan pusat kota, data yang dikelola dengan cermat dan tepat dapat menjadi jalan keluar yang transformatif menuju keadilan sosial yang sesungguhnya.
Menuju 2027: Tantangan Ada, Tapi Harapan Nyata Terbentang
Target nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2027 bagi Lampung bukan sekadar ambisi statistik di atas kertas. Ini mencerminkan upaya kolektif sebuah provinsi untuk secara fundamental memutus rantai kemiskinan yang seringkali diwariskan antargenerasi. Untuk mencapai tujuan mulia ini, Lampung memilih untuk membenahi fondasi paling dasarnya—yakni melalui data yang valid, terintegrasi, dan dimanfaatkan dengan benar serta strategis.
Jika langkah revolusioner ini berhasil, bukan tidak mungkin model PMO Lampung ini akan menjadi role model nasional, sebuah inspirasi dan cetak biru yang dapat diadopsi oleh provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia.
Karena di balik setiap angka kemiskinan yang dingin, ada nama, ada wajah, ada keluarga, dan ada masa depan yang perlu diselamatkan dan diperjuangkan. Lampung bertekad menjadi pionir dalam perjuangan ini. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
