BANNER HEADER DISWAY HD

Viral Ikan Asin dan Risiko Kanker, Ahli Gizi Ingatkan Cara Makan yang Aman

Viral Ikan Asin dan Risiko Kanker, Ahli Gizi Ingatkan Cara Makan yang Aman

--

RADARTVNEWS.COM – Dalam beberapa hari terakhir, linimasa media sosial dipenuhi potongan video yang mengaitkan kebiasaan makan ikan asin dengan risiko kanker nasofaring. Banyak warganet yang kemudian panik dan bertanya-tanya apakah harus berhenti total mengonsumsi lauk favorit murah-meriah tersebut.​

Menanggapi keresahan publik, sejumlah dokter gizi dan pakar kesehatan yang diwawancarai media menegaskan bahwa ikan asin bukan otomatis “makanan pemicu kanker”, tetapi cara pengolahan dan frekuensi konsumsinya yang perlu diawasi. Kandungan garam yang sangat tinggi serta kemungkinan adanya senyawa nitrosamin dari proses pengawetan tradisional berpotensi meningkatkan risiko gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan dan jangka panjang.​

Ahli gizi menyarankan agar ikan asin tidak dijadikan lauk harian, apalagi bagi anak-anak, lansia, atau penderita tekanan darah tinggi. Ikan asin sebaiknya hanya sesekali, dalam porsi kecil, dan diimbangi dengan banyak sayur, buah, serta cukup air putih. Mencuci ikan asin hingga bersih dan merendamnya dulu sebelum dimasak juga dapat membantu mengurangi kadar garam yang menempel.​

BACA JUGA:ODHA di Lampung Tembus 10 Ribu, Naik Tajam dan Angkat Lampung ke Peringkat 13 Nasional

Di sisi lain, pakar mengingatkan bahwa ikan pada dasarnya adalah sumber protein yang baik, termasuk ikan segar yang diolah dengan cara sehat seperti dikukus atau dipanggang. Risiko kesehatan muncul ketika pengawetan dilakukan dengan garam berlebihan, dijemur di lingkungan yang tidak higienis, atau bahkan menggunakan bahan tambahan yang tidak jelas. Karena itu, masyarakat didorong lebih selektif memilih produk, membaca informasi gizi, dan tidak mudah percaya pada klaim yang beredar tanpa sumber jelas.​

Kementerian Kesehatan dan BPOM memanfaatkan momentum viral ini untuk kembali mengedukasi soal pola makan seimbang dan bahaya konsumsi makanan tinggi garam, gula, serta lemak secara berlebihan. Pesan mereka sederhana: ikan asin tetap boleh dinikmati, tetapi jangan setiap hari, jangan berlebihan, dan selalu diimbangi gaya hidup sehat agar risiko penyakit kronis maupun kanker bisa ditekan serendah mungkin.

BACA JUGA:Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Porsi Makanan untuk Korban Bencana Sumatera

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: