BANNER HEADER DISWAY HD

Biaya Hidup Naik, Singapura Beri Bantuan Tunai untuk Warga 21 Tahun ke Atas Hingga Rp7,7 Juta

Biaya Hidup Naik, Singapura Beri Bantuan Tunai untuk Warga 21 Tahun ke Atas Hingga Rp7,7 Juta

Singapura--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Pemerintah Singapura mengumumkan program tunai melalui Assurance Package (Paket Jaminan) yang akan mulai dibayarkan pada 5 Desember 2025. Sekitar 3 juta warga Singapura yang berusia 21 tahun ke atas akan menerima bantuan tunai antara S$ 100 hingga S$ 600, setara dengan sekitar Rp1,28 juta hingga Rp7,68 juta (kurs Rp12.800 per dolar Singapura). 

Bantuan ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang pemerintah untuk menjaga daya beli warga di tengah tekanan biaya hidup. Paket ini sebelumnya telah dianggarkan dalam anggaran nasional (Budget), dan dirancang untuk mendukung rumah tangga berpenghasilan rendah hingga menengah. 

Sumber resmi dari Kementerian Keuangan Singapura menyebut bahwa besaran tunai yang diterima setiap individu akan berbeda-beda, tergantung pada pendapatan kena pajak (assessable income) dan jumlah properti yang dimiliki. Semakin rendah pendapatan dan kurang banyak properti, semakin besar kemungkinan memperoleh bantuan maksimal. 

Untuk menerima pembayaran tepat waktu, warga Singapura diimbau untuk melakukan tautan (link) NRIC dengan PayNow sebelum 23 November 2025. Bagi mereka yang belum menautkan PayNow, tetapi memiliki rekening di bank lokal seperti DBS, POSB, OCBC, atau UOB, dapat mengisi data rekening mereka lewat situs Govbenefits paling lambat 29 November 2025. 

Bagi warga yang tidak memiliki rekening bank terkait PayNow, pemerintah menyediakan opsi lain: pembayaran bisa dikirimkan melalui GIRO atau GovCash sebelum 22 Desember 2025, tergantung preferensi dan kelengkapan data rekening. 

BACA JUGA:BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Disalurkan Hari Ini ke 35 Juta Keluarga Penerima Manfaat

BACA JUGA:DPR dan Kemenhaj Sepakat Turunkan Biaya Haji 2026 Jadi Rp87,4 Juta, Jemaah Tanggung Rp54 Juta

Menteri Keuangan Singapura menyatakan bahwa program ini dirancang agar bantuan benar-benar menjangkau mereka yang paling membutuhkan, sekaligus menjaga stabilitas sosial. Ia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap potensi penipuan, dan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan meminta data login bank melalui panggilan telpon atau SMS resmi. 

Skema tunai ini menjadi bagian dari dukungan berkelanjutan yang dikenal sebagai Assurance Package, yang telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu untuk membantu warga menahan dampak inflasi dan beban biaya hidup. 

Beberapa ekonom menyambut baik kebijakan ini sebagai langkah tepat untuk menjaga stabilitas daya beli rumah tangga. Namun, ada juga yang menyoroti bahwa nilai maksimum S$ 600 mungkin belum cukup bagi sebagian warga menghadapi kenaikan harga rumah, utilitas, dan barang kebutuhan pokok.

Sementara itu, pemerintah menyatakan akan terus mengevaluasi dan menyesuaikan program bantuan sosial sesuai kondisi ekonomi. Jika program berjalan lancar dan penerima terbukti sesuai kriteria, skema bisa diperluas atau disesuaikan di masa mendatang.

Dengan program tunai ini, Singapura menunjukkan komitmennya dalam sistem proteksi sosial yang berbasis transparansi dan efisiensi, memberikan dukungan nyata kepada lebih dari 3 juta warganya yang berusia dewasa agar beban biaya hidup bisa sedikit terobati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: