BANNER HEADER DISWAY HD

Aditya Bagus Arfan Gagal Raih Norma GM di Abu Dhabi

Aditya Bagus Arfan Gagal Raih Norma GM di Abu Dhabi

IM Aditya Bagus Arfan saat berlaga di 31st Abu Dhabi International Chess Festival 2025. Pecatur muda Indonesia itu gagal meraih norma GM ketiganya meski masih menyisakan dua babak lagi.--Aditya Sur Roy

ABU DHABI, RADARTVNEWS.COM – Harapan pecatur muda Indonesia, IM Aditya Bagus Arfan (2391), untuk meraih norma Grandmaster (GM) terakhirnya di 31st Abu Dhabi International Chess Festival 2025 dipastikan pupus.

Hingga babak ke-7, Adit baru mengoleksi 3½ poin dari total 7 babak, catatan yang membuat langkahnya tertahan.

Rinciannya, Adit membukukan 3 kemenangan, 1 remis, dan 3 kekalahan, yang menempatkannya sementara di posisi 93 dari 201 peserta.

Kondisi ini cukup mengecewakan, apalagi dari tujuh lawan yang dihadapi, tidak ada satupun yang bergelar GM. Lawan-lawannya hanya terdiri dari 4 IM, 2 FM, dan 1 CM—sehingga peluang emas meraih norma GM seharusnya terbuka lebar, namun gagal dimanfaatkan dengan baik.

BACA JUGA:Wonderkid Catur Indonesia, Aditya Bagus Arfan, Bidik Gelar Grandmaster

Perjalanan Norma GM Adit

Aditya sejatinya sudah mengoleksi dua norma GM sebelumnya. Menariknya, kedua capaian itu justru ia raih di dalam negeri. Pertama saat tampil impresif di Pertamina Indonesia GM Tournament 2024, lalu dilanjutkan dengan hasil gemilang di Eastern Asia Juniors & Girls Chess Championships 2024 di Jakarta.

Dengan modal dua norma tersebut, Abu Dhabi menjadi salah satu kesempatan emas bagi Adit untuk menyegel norma ketiganya sekaligus menyandang gelar GM muda Indonesia berikutnya. Namun kali ini, performa yang inkonsisten membuat peluang itu terbuang.

Hasil Pecatur Indonesia Lain

Selain Adit, dua pecatur Indonesia lainnya juga tampil di Abu Dhabi. IM Azarya Jodi Setyaki (2331) berhasil mengumpulkan 4 poin dan menempati posisi 56.

Sementara IM Nayaka Budhidharma (2389) juga mengoleksi 4 poin dan bertengger di posisi 62. Keduanya masih menjaga peluang untuk memperbaiki peringkat di sisa babak berikut.

Turnamen hari ini memasuki jeda istirahat, sebelum dilanjutkan ke babak ke-8 besok. Meski hasil kali ini belum sesuai harapan, perjalanan Adit belum berakhir.

Di usianya yang masih 17 tahun, waktu masih terbuka lebar untuk memperbaiki konsistensi dan kembali berburu norma GM di turnamen internasional lainnya.

Bagi pecatur muda seperti Adit, setiap kegagalan adalah bagian dari proses. Dengan dukungan federasi, pelatih, serta pengalaman berharga di Abu Dhabi, jalan menuju gelar GM masih terbuka—meski harus ditempuh dengan kerja keras lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: