BANNER HEADER DISWAY HD

Produksi Film Pelangi di Mars Penuh Eksperimen, Upie Guava Ungkap Cara Kerja di Baliknya

Produksi Film Pelangi di Mars Penuh Eksperimen, Upie Guava Ungkap Cara Kerja di Baliknya

-instagram/@pelangidimars-

RADARTVNEWS.COM - Sutradara Upie Guava akhirnya menguraikan bagaimana proses panjang dan eksperimental yang mereka jalani untuk menggarap film fiksi ilmiah Pelangi di Mars, yang dijadwalkan menyapa penonton pada 2026. 

Dalam konferensi pers di Jakarta, ia menjelaskan bahwa proyek ini mengandalkan teknologi produksi modern yang jarang digunakan dalam film Indonesia.

Untuk menciptakan dunia Mars pada tahun 2090, tim memanfaatkan teknologi Extended Reality (XR) serta software berbasis real-time seperti Unreal Engine. Melalui platform ini, mereka merancang lingkungan Mars menyerupai peta gim, lengkap dengan kawasan pemukiman, bangunan, hingga ruang-ruang khusus yang diperlukan dalam skenario.

Lingkungan digital ini kemudian diproyeksikan ke layar LED besar di lokasi syuting. Dengan metode tersebut, para aktor dapat melihat langsung latar digital yang sudah dibangun, sehingga proses pengambilan gambar terasa seperti syuting di lokasi sungguhan meski latarnya sepenuhnya virtual.

Selain XR, produksi juga melibatkan teknologi motion capture untuk mempercepat proses pembuatan animasi karakter robot, di antaranya Batik, Kimchi, Yoman, dan Petya. Gerakan para pemeran pengganti direkam terlebih dahulu, lalu diterjemahkan menjadi animasi tiga dimensi.

Produser Dendy Reynando menyebut proses ini menuntut tim untuk banyak beradaptasi, sebab alur kerja fiksi ilmiah seperti ini belum pernah mereka jalani sebelumnya. Menurutnya, pengalaman Upie Guava menjadi kunci saat menentukan pendekatan visual maupun teknis.

BACA JUGA:‘Pelangi di Mars’: Film Sci-Fi Indonesia dengan Teknologi Canggih dan Cerita Harapan untuk Bumi

BACA JUGA:Desta Dipastikan Perankan Dono di Warkop DKI Reborn, Falcon Pictures Rilis Poster Perdana

Pelangi di Mars berkisah tentang seorang anak bernama Pelangi, manusia pertama yang lahir dan tumbuh besar di Mars. Ia hidup bersama komunitas koloni yang dibentuk setelah Bumi digambarkan tak lagi ideal untuk dihuni. Dari titik itu, film menyoroti hubungan antara keluarga, manusia, dan teknologi di tengah ancaman besar yang mengancam keberlangsungan hidup umat manusia.

Naskah ditulis Alim Sudio dengan garis waktu 2090, menggambarkan masa depan yang suram akibat keputusan keliru manusia di masa lalu.

Film ini menampilkan Messi Gusti sebagai Pelangi, dengan Lutesha memerankan Pratiwi dan Rio Dewanto berperan sebagai Banyu. Kehadiran tokoh-tokoh robot dalam misi Pelangi memberikan sentuhan petualangan sekaligus elemen keluarga yang menjadi inti cerita.

PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN turut mendukung produksi hingga distribusi film ini. Kolaborasi beberapa pihak dianggap penting mengingat skala teknis Pelangi di Mars yang besar dan menuntut integrasi antara animasi, XR, green screen, hingga live action dalam satu rangkaian kerja.

Teaser resmi Pelangi di Mars telah diperkenalkan pada 24 November 2025. Cuplikan singkat tersebut menampilkan momen kelahiran Pelangi serta gambaran awal dunia Mars yang menjadi panggung utama cerita. Produser berharap teaser ini memberi gambaran awal mengenai arah visual dan suasana film sebelum perilisan resmi.

Dendy menyebut saat ini proses produksi sudah berada di tahap akhir dan hanya menyisakan sedikit penyempurnaan sebelum masuk tahap final.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: