BANNER HEADER DISWAY HD

Wagub Jihan Nurlela Tekankan Pentingnya Deteksi Pembawa Thalassemia untuk Cegah Keturunan Thalassemia Mayor

Wagub Jihan Nurlela Tekankan Pentingnya Deteksi Pembawa Thalassemia untuk Cegah Keturunan Thalassemia Mayor

--Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menekankan bahwa deteksi dini pembawa sifat thalassemia harus menjadi prioritas untuk mencegah lonjakan kasus thalassemia mayor dan mengurangi beban negara dalam pembiayaan kesehatan. sumber foto: Biro Adpim

Bandarlampung, RADARTVNEWS.COM – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menyerukan pentingnya deteksi dini terhadap pembawa sifat thalassemia (carrier) sebagai langkah strategis untuk mencegah bertambahnya kasus thalassemia mayor di Provinsi Lampung. Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin (2/6/2025).

Menurut Jihan, saat ini tercatat lebih dari 165 pasien thalassemia menjalani perawatan rutin di RSUD Abdul Moeloek. Angka tersebut menunjukkan bahwa penyakit ini masih menjadi beban serius, baik bagi individu maupun sistem kesehatan.

“Tantangan utama ada pada pembawa thalassemia. Jika tidak dilakukan intervensi, mereka berisiko besar melahirkan anak dengan thalassemia mayor. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting dan harus dilakukan secara masif dan terstruktur,” tegasnya.

Thalassemia merupakan penyakit genetik kelainan darah yang diturunkan dari orang tua ke anak. Seseorang bisa menjadi pembawa sifat (carrier) tanpa menunjukkan gejala, tetapi jika dua orang carrier menikah, risiko anak terkena thalassemia mayor sangat tinggi.

Mengingat besarnya dampak thalassemia, baik dari sisi medis maupun ekonomi, Pemprov Lampung berkomitmen mengedepankan pendekatan preventif. Jihan menyebutkan bahwa anggaran nasional untuk menangani satu jenis penyakit hematologi ini telah mencapai lebih dari Rp1 triliun setiap tahun.

BACA JUGA:KAI Divre IV Tanjung Karang Petakan Aset Tanah dan Legalitas Infrastruktur

“Ini menunjukkan bahwa pendekatan kuratif semata tidak cukup. Kita harus berpindah ke strategi pencegahan, dan itu dimulai dari edukasi dan skrining dini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Pemprov Lampung tengah memperkuat infrastruktur layanan kesehatan, salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Muhammad Thohir di Kabupaten Pesisir Barat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

Langkah ini tidak hanya bertujuan memperluas akses layanan kesehatan, tetapi juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan penyakit genetik seperti thalassemia.

Dalam upaya memperluas cakupan layanan kesehatan berbasis inovasi, Pemprov Lampung juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan RS SSCR (Stemcell and Cancer Research) di Semarang. Kolaborasi ini akan membuka laboratorium satelit di Lampung yang fokus pada layanan terapi stem cell, secretome, dan penanganan kanker.

“Ini bentuk nyata bahwa kami membuka ruang kolaborasi lintas sektor. Kami butuh dukungan dari dunia medis, akademisi, peneliti, hingga sektor swasta agar masalah thalassemia dan penyakit hematologi lain bisa ditangani dengan baik,” tutur Jihan.

BACA JUGA:PLN dan Polda Lampung Perkuat Sinergi untuk Jaga Keandalan Listrik dan Keamanan Nasional

Langkah-langkah ini, lanjutnya, merupakan cerminan komitmen Lampung dalam memberikan layanan kesehatan yang inklusif, preventif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait