Sabrina Carpenter Ngamuk, Lagunya Disalahgunakan Gedung Putih untuk Video Penangkapan Imigran

Kamis 04-12-2025,20:45 WIB
Reporter : MG - Eksanti Puteri Paramitha
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM — Penyanyi pop Sabrina Carpenter meluapkan kemarahannya setelah lagu miliknya digunakan tanpa izin dalam sebuah video resmi Gedung Putih yang menampilkan proses penangkapan imigran oleh agen ICE (Immigration and Customs Enforcement). Video tersebut pertama kali diunggah di akun media sosial resmi Gedung Putih dan langsung memicu kontroversi luas.

Dalam video itu, terdengar potongan lagu Sabrina Carpenter berjudul “Juno”, yang dipadukan dengan visual agen imigrasi memborgol dan membawa sejumlah imigran. Penggunaan ini membuat Sabrina Carpenter bereaksi keras karena lagunya ditampilkan seolah mendukung kebijakan imigrasi yang dinilai tidak manusiawi.

Melalui akun X, Sabrina Carpenter menulis tegas bahwa ia tidak pernah memberikan izin atas pemakaian lagu tersebut, apalagi untuk kepentingan politik.

“Video itu jahat dan menjijikkan. Jangan pernah melibatkan saya atau musik saya untuk agenda tidak manusiawi seperti itu,” tulisnya.

BACA JUGA:Westlife Siap Gelar Konser di PIK 2 Jakarta Februari 2026 'Westlife A Gala Evening'

Sabrina juga menegaskan bahwa ia menolak keras lagunya dijadikan bagian dari narasi yang menyudutkan kelompok tertentu.

Sementara itu, pihak Gedung Putih melalui juru bicara Abigail Jackson justru membela penggunaan lagu tersebut. Mereka menyatakan tidak akan meminta maaf dan menilai bahwa penegakan hukum imigrasi adalah bagian dari kebijakan nasional yang harus didukung. Respons ini memicu amarah publik dan menambah panas perdebatan mengenai etika penggunaan karya musik dalam konten politik.

Reaksi keras Sabrina Carpenter mendapat dukungan dari penggemarnya, aktivis HAM, serta sejumlah musisi lain yang menilai bahwa penggunaan lagu tanpa izin untuk propaganda politik merupakan bentuk pelanggaran etika. Banyak pihak juga menilai penggunaan karya musik sebagai upaya memperhalus visual tindakan keras aparat terhadap imigran.

Kontroversi ini kembali membuka diskusi tentang bagaimana karya kreatif sering kali dicatut untuk tujuan politik tanpa persetujuan penciptanya, sebuah praktik yang banyak ditentang industri musik internasional.

Kategori :