RADARTVNEWS.COM – TNI Angkatan Udara (AU) mempercepat distribusi bantuan untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Panglima Komando Operasi Udara I, Marsda TNI Muzafar, mengatakan total logistik yang sudah dikirim mencapai 76.500 ton dari posko di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, hingga ke wilayah terdampak.
“Yang sudah kami distribusikan sampai saat ini adalah 76.500 ton untuk daerah bencana di Sumatera Utara, dan termasuk di Padang, Sumatera Barat. Jadi, sebanyak itu,” ujar Muzafar di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (29/11).
Bantuan yang dikirim mencakup beragam kebutuhan darurat, mulai dari stasiun pemancar (BTS) darurat, bahan pokok, selimut, perahu karet, tenda, hingga perlengkapan penting lain yang diperlukan korban bencana di lokasi terdampak.
Muzafar menegaskan bantuan ini tidak hanya berasal dari TNI saja, melainkan kolaborasi berbagai instansi, seperti Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, PLN, Palang Merah Indonesia, BNPB, hingga dukungan salah satu bank.
Proses pendistribusian dilakukan dengan kombinasi transportasi udara. Lima pesawat angkut digunakan untuk membawa logistik dari Jakarta ke Sumatera, lalu disalurkan lebih lanjut menggunakan 11 helikopter ke titik-titik yang sulit dijangkau, termasuk daerah terisolasi.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemerintah telah bertindak cepat sejak bencana banjir bandang dan longsor terjadi. “Pemerintah bergerak cepat. Kami dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” ungkapnya saat Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat (28/11).
Lanud Halim Perdanakusuma resmi menjadi pusat penerimaan dan pengiriman bantuan untuk wilayah Sumatera, memudahkan koordinasi pengiriman logistik ke lokasi bencana.
TNI AU menempatkan helikopter di beberapa titik strategis, antara lain Lanud Sultan Iskandar Muda, Lanud Soewondo Medan, Sibolga, Silangit, serta pos terbaru di Padang, guna mempercepat distribusi barang bantuan.
Bantuan yang dikirim meliputi air mineral, beras, mi instan, hygiene kit, selimut, serta berbagai perlengkapan darurat lainnya untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.
Selain logistik, tenaga medis dari Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat diterjunkan ke lokasi bencana. Tenaga kesehatan ini dikirim dengan helikopter agar dapat menjangkau daerah paling sulit.
“Tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat sudah kita kirim menggunakan helikopter karena sangat dibutuhkan di daerah terisolasi,” jelas Muzafar.
Distribusi ini menjadi prioritas utama TNI AU, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau. Semua helikopter TNI, termasuk AD, AL, dan AU, serta tim Basarnas, dikerahkan untuk memastikan bantuan sampai ke warga yang membutuhkan.
Kegiatan ini menunjukkan kesiapan TNI AU dalam menangani bencana di wilayah Sumatera secara cepat dan terkoordinasi, termasuk memastikan kebutuhan logistik dan medis dapat menjangkau titik-titik yang sebelumnya sulit dijangkau.
Hingga saat ini, total bantuan yang dikirim sudah mencapai 76.500 ton. Pendekatan ini mengutamakan daerah terisolasi agar warga terdampak segera menerima bantuan dan pelayanan medis yang diperlukan.