RADARTVNEWS.COM - Seorang menteri di bidang keuangan, Purbaya, menyampaikan pesan tegas kepada generasi muda Indonesia, khususnya Generasi Z, agar tidak bermalas-malasan dan tetap fokus dalam menempuh pendidikan. Pesan tersebut ia sampaikan dalam sebuah kuliah umum di Graha Widya Wisuda, IPB University.
BACA JUGA:Seleksi Petugas Kesehatan Haji 2026 Mulai Dibuka, Pendaftaran Dibatasi Hingga 3 Desember
Dalam pidatonya, Purbaya menekankan bahwa Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang cerdas, terampil, dan berdaya saing tinggi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional menuju target 8 persen.
Ia menyoroti bahwa Gen Z adalah kelompok yang akan memegang peranan besar dalam menentukan arah pembangunan bangsa dalam beberapa dekade mendatang.
“Jangan malas, negara menunggu kontribusi Anda,” ujarnya di hadapan mahasiswa.
Menurutnya, tantangan global yang semakin kompleks hanya dapat dihadapi dengan SDM unggul. Ia menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh dipandang sekadar formalitas, melainkan proses mempersiapkan diri untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Purbaya juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi termasuk artificial intelligence mengubah kebutuhan pasar kerja. Karena itu, Gen Z diminta untuk:
1. meningkatkan literasi digital,
2. memperkuat kemampuan analisis,
3. mengasah kreativitas,
4. serta membangun mental tangguh dalam menghadapi tekanan zaman.
Ia menambahkan bahwa negara telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan dan pelatihan, namun hasil akhirnya tetap bergantung pada kedisiplinan dan motivasi diri masing-masing individu.
Unggahan terkait pernyataan ini memicu diskusi hangat di media sosial. Sejumlah warganet mendukung pesan tersebut, menilai bahwa generasi muda memang harus lebih aktif dalam mempersiapkan masa depan.
Namun, sebagian lainnya menilai bahwa selain menuntut Gen Z untuk aktif, pemerintah juga perlu memastikan akses kesempatan kerja, kemudahan berusaha, dan kebijakan yang berpihak pada anak muda.
Meski demikian, pesan Purbaya menuai perhatian luas karena dianggap relevan dengan kondisi sosial-ekonomi saat ini, di mana kompetisi global semakin ketat dan produktivitas menjadi kunci pertumbuhan nasional.