RADARTVNEWS.COM - Nepal tengah diguncang gejolak besar usai pemerintah memutuskan memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan X. Kebijakan yang mulai berlaku sejak Jumat (5/9/2025) itu langsung memantik amarah publik, khususnya generasi muda, hingga berujung aksi protes masif di berbagai kota pada Senin (8/9).
Unjuk rasa yang semula berlangsung damai berubah ricuh setelah ribuan orang, banyak di antaranya pelajar dan mahasiswa, berusaha menerobos barikade menuju kompleks parlemen di Kathmandu. Polisi merespons dengan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk membubarkan massa. Situasi memanas saat demonstran membakar ambulans dan melempari polisi antihuru-hara dengan batu. Korban pun berjatuhan. Kepolisian Nepal melaporkan 19 orang meninggal dunia, dengan dua di antaranya berasal dari Kota Itahari di timur. Sekitar 400 orang terluka, termasuk lebih dari 100 aparat. Suasana kota dipenuhi sirene ambulan yang bergegas membawa korban ke rumah sakit. Amnesty International bahkan menuding aparat menggunakan peluru tajam terhadap massa. BACA JUGA:Demo 28 Agustus di DPR Ricuh, Mahasiswa Dipukul Mundur Hingga Jalan Senayan Pemerintah daerah memberlakukan jam malam di sejumlah titik strategis. Tentara juga dikerahkan untuk memperkuat penjagaan di sekitar parlemen. Meski ketegangan sempat mereda malam harinya, ribuan pengunjuk rasa tetap bertahan di luar kompleks legislatif. Kemarahan publik tak hanya terkait blokir media sosial, melainkan juga isu korupsi yang dianggap merajalela. Banyak pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan “Tutup korupsi, bukan media sosial” dan “Pemuda melawan korupsi”. Human Rights Watch menilai aksi ini mencerminkan frustrasi mendalam terhadap tata kelola buruk dan nepotisme yang menahun. Tekanan politik makin kuat setelah Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas jatuhnya korban jiwa. Sementara itu, Perdana Menteri KP Sharma Oli menggelar rapat kabinet darurat membahas situasi. Sekitar 90 persen dari 30 juta penduduk Nepal aktif menggunakan internet. Pemerintah berdalih pemblokiran dilakukan karena platform gagal memenuhi kewajiban registrasi, serta alasan penanggulangan ujaran kebencian, berita palsu, dan penipuan daring. Namun, bagi anak muda Nepal, langkah itu dipandang sebagai upaya membungkam kebebasan berekspresi. Gelombang protes ini disebut sebagai “demonstrasi Gen Z” dan dipandang sebagai peringatan keras bagi pemerintah Nepal. Dengan sejarah panjang ketidakstabilan politik, ledakan kemarahan generasi muda bisa menjadi sinyal perubahan besar dalam dinamika demokrasi negara Himalaya tersebut.19 Orang Tewas, Demo Gen Z Nepal Tolak Pemblokiran Medsos Berujung Ricuh
Selasa 09-09-2025,14:30 WIB
Reporter : MG - Shifa Ramadhani
Editor : Jefri Ardi
Kategori :
Terkait
Senin 15-09-2025,18:36 WIB
Sushila Karki, Perempuan Pertama Jadi PM Sementara Nepal Usai Dipilih Lewat Discord
Sabtu 13-09-2025,20:37 WIB
Gen Z Nepal Bikin Gebrakan, Sempat Lakukan Voting Perdana Menteri Interim Lewat Discord
Jumat 12-09-2025,21:21 WIB
Gen Z Nepal Perbaiki Fasilitas Umum Usai Gelar Aksi Demo Antikorupsi
Rabu 10-09-2025,10:16 WIB
Nepal Alami Krisis Politik, Presiden dan PM Mundur, Siapa Ambil Alih Pimpin Negara?
Selasa 09-09-2025,20:45 WIB
Kerusuhan dan Pembakaran Gedung Parlemen Nepal: Protes Gen Z atas Korupsi yang Meluas
Terpopuler
Selasa 09-12-2025,21:01 WIB
China Kembangkan “Pil Panjang Umur”, Diklaim Bisa Membuat Manusia Hidup Lebih dari 100 Tahun
Selasa 09-12-2025,21:44 WIB
IOC Bekukan Proses, Indonesia Masih Kejar Tuan Rumah Olimpiade 2036
Selasa 09-12-2025,15:35 WIB
Bulog Siapkan 5.000 Ton Beras untuk Warga Terdampak Bencana di Sumut
Selasa 09-12-2025,20:37 WIB
Polda Banten Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Anak Krakatau
Selasa 09-12-2025,19:01 WIB
Rekrutmen Besar-Besaran: Badan Gizi Nasional Buka 32.000 Formasi PPPK 2025, Cek Jadwal & Syaratnya!
Terkini
Rabu 10-12-2025,11:38 WIB
Korban Bencana di Agam Bertambah Jadi 188 Orang, 72 Masih Dicari
Rabu 10-12-2025,11:07 WIB
BMKG Ternate Ingatkan Cuaca Ekstrem, Warga Maluku Utara Diminta Lebih Waspada
Rabu 10-12-2025,11:04 WIB
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Banyak Wilayah, Warga Diminta Tetap Waspada
Rabu 10-12-2025,10:32 WIB
Cuaca Ekstrem Menguat Jelang Nataru, La Nina Picu Hujan Lebat di Banyak Daerah
Rabu 10-12-2025,10:15 WIB