BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS. COM Tak selalu cedera besar atau kurang latihan yang menjadi penyebab performa lari menurun. Justru, banyak pelari tanpa sadar mengalami penurunan kemampuan karena kebiasaan-kebiasaan kecil yang dianggap sepele. Kebiasaan ini sering dilakukan berulang kali—entah karena kurang informasi atau sekadar merasa tidak penting—padahal efeknya bisa terasa dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan dan dihindari oleh setiap pelari, baik pemula maupun berpengalaman, demi menjaga konsistensi dan performa terbaik. BACA JUGA:Tips and Trik untuk Warga Lampung: Mulai Lari dengan Cara Sederhana dan Sehat 1. Malas Minum Sebelum dan Setelah Lari Dehidrasi ringan bisa menurunkan stamina, fokus, dan kenyamanan saat berlari. Banyak pelari menunda minum hingga merasa haus, padahal rasa haus bukan indikator awal kekurangan cairan. Minumlah air 1–2 jam sebelum lari, dan jangan lupa ganti cairan tubuh setelahnya. Terutama saat cuaca panas, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk menjaga suhu tetap stabil. BACA JUGA:Latihan Lari Lebih Terstruktur? Kenali Dulu 12 Jenis Lari Ini! 2. Pemanasan Sekadarnya atau Tidak Sama Sekali Masih banyak pelari yang menganggap pemanasan cukup dengan jogging ringan selama beberapa menit. Padahal, tubuh membutuhkan aktivasi otot yang lebih spesifik melalui dynamic stretching. Tanpa pemanasan yang memadai, tubuh langsung dipaksa bekerja keras, yang meningkatkan risiko cedera, khususnya pada otot betis, paha, dan pergelangan kaki. BACA JUGA:Sebelum dan Sesudah Berlari, Jangan Lupakan Dua Langkah Penting Ini 3. Langsung Berhenti Setelah Lari Tanpa Pendinginan Begitu mencapai garis finish, banyak pelari langsung duduk atau berhenti total. Padahal, tubuh memerlukan masa transisi. Pendinginan dengan berjalan pelan selama 5–10 menit dan diikuti peregangan statis membantu menurunkan detak jantung secara perlahan, menghindari penumpukan asam laktat, serta mempercepat pemulihan otot. BACA JUGA:Warna Dan Bahan Jersy Mempengaruhi Kenyamanan Saat Lari 4. Masih Setia pada Sepatu yang Sudah “Habis Umur” Sepatu lari punya masa pakai ideal sekitar 500–800 km tergantung jenis dan medan yang dilalui. Ketika bantalan sepatu sudah menipis atau sol mulai aus, fungsi pelindung dan penyerapan guncangan menurun drastis. Jika tetap dipakai, risiko cedera lutut, tumit, hingga punggung akan meningkat. 5. Postur Tubuh yang Buruk Saat Berlari Langkah terlalu panjang, tangan kaku, atau posisi tubuh membungkuk dapat menyebabkan energi cepat habis. Gerakan tubuh yang tidak efisien membuat tubuh bekerja lebih keras dari seharusnya. Coba evaluasi teknik lari melalui video atau bimbingan pelatih agar bisa memperbaiki postur dan meningkatkan efisiensi langkah. BACA JUGA:Refreshment, Kunci Energi Pelari di Tengah Lomba 6. Terlalu Sering Melewatkan Hari Istirahat Antusiasme berlebihan bisa menjerumuskan pelari pada overtraining. Hari istirahat justru adalah bagian penting dari proses latihan. Saat tubuh beristirahat, jaringan otot mengalami regenerasi dan pemulihan. Melewatkan waktu istirahat hanya akan membuat tubuh semakin lelah, rentan cedera, dan sulit berkembang. BACA JUGA:Perhatikan Asupanmu, Maka Tubuh Akan Menjawab Di Lintasan 7. Mengabaikan Sinyal Tubuh Rasa sakit, nyeri otot yang tidak biasa, atau tubuh terasa sangat lelah bukan hal yang bisa diabaikan. Memaksakan diri tetap lari dalam kondisi ini dapat berujung pada cedera serius. Belajarlah mengenali sinyal tubuh. Istirahat bukan tanda kemunduran, tapi bagian dari proses untuk jadi lebih kuat. BACA JUGA:Pahami Kategori Lari Berdasarkan Jaraknya: Mulai dari Lari Pendek hingga Ultra Marathon Mulai dari yang Kecil, Demi Performa yang Besar Performa lari tidak hanya ditentukan oleh kecepatan dan jarak. Justru, keberhasilan pelari sangat ditentukan oleh perhatian terhadap detail-detail kecil yang mendukung tubuh tetap sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan. Ubah kebiasaan buruk sedini mungkin, sebelum berubah menjadi penghambat tak terlihat. Ingat, dalam dunia lari, terkadang yang kecil bisa jadi penentu segalanya. BACA JUGA:Apa Itu Marshal dalam Event Lari?