Lagi, 1 OTK Penembakan Mapolda Lampung Diamankan di Jakarta

Rabu 18-09-2024,21:16 WIB
Reporter : Angri/ MG16 Panji Akbar Wardan
Editor : Hendarto Setiawan

Kesempatan ini, Kapolda Lampung Brigjen Helmy Santika didampingi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadhilah Astutik menyatakan kronologi peristiwa penembakan. 

Teror terhadap institusi penegakan hukum ini merupakan bentuk crime fight back atau serangan balasan dari pelaku kriminal. 

Bermula dari anggota Tim Resmob Ditreskrimum Polda Lampung hendak melakukan penangkapan pelaku transaksi jual beli mobil curian jenis Honda Jazz, pada Rabu 3 April 2024, sekira pukul 01.00 WIB di Jalan Pagar Alam atau Gang PU, Kelurahan Segala Mider, Kota Bandar Lampung.

Saat hendak akan dilakukan penangkapan, rupanya baik penjual dan pembeli sudah mengetahui kedatangan polisi. Merekapun bubar melarikan diri.

Tiga hari kemudian, atau Sabtu 6 April 2024, kepolisian mendapatkan informasi kembali ada transaksi di Rumah Makan Kapau Minang Indah. 

Dua anggota polisi mendatangi lokasi dan menemukan 7 orang menggunakan 2 mobil.

Melihat jumlah pelaku lebih banyak, 2 anggota kembali ke Mako untuk menambah personel. Dalam perjalanan, 2 pelaku menggunakan mobil Toyota Fortuner VRZ mengikuti petugas dan melakukan pengadaan dan penyerangan.

Bahkan seorang pelaku masih sempat menembaki aparat di Mapolda Lampung sambil mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. 

“Jumlah komplotan sekitar 5 orang. 4 tersangka lain sudah kami kantongi identitasnya dan masih dalam pencarian,” katanya.

Atas perbuatannya tersangka terjerat pasal berlapis menggunakan Pasal 1 ayat 1 Undang Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 atau pasal 53 junto pasal 340 KUHPidana dan atau 363 dan atau 480 KUHPidana.

Saat ini polisi masih mengembangkan kasus ini. Termasuk siapa saja anggota komplotan, peran dan lokasi persembunyian. Termasuk motif penyerangan, jumlah mobil yang telah dicuri dan sebagainya. 

Menariknya terdapat BB 2 unit drone dari komplotan ini. Rupanya, para pelaku melakukan pengintaian atau pengambaran (GM) menggunakan kedua drone tersebut. 

Mereka merekam lokasi mobil, akses keluar masuk dan jam berapa area tersebut sepi. Lalu video rekaman dikirimkan kepada komplotan lain yang bertugas sebagai esekutor atau pemetik. (*)

 

 

Kategori :