Ecobrick : Solusi Cerdas Penanganan Limbah Plastik

Selasa 17-09-2024,21:19 WIB
Reporter : MG-10-Bagus Darmawan
Editor : Jefri Ardi

3. Energi dan Tenaga Kerja

Proses pembuatan ecobrick membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang intensif, yang mungkin tidak efisien untuk produksi skala besar.

4. Bukan Solusi Utama

Kritikus berpendapat bahwa ecobrick, meskipun inovatif, tidak mengatasi akar masalah produksi dan konsumsi plastik berlebihan.


Ilustrasi Ecobrick-Foto : Pinterest-

Implementasi Global

Meskipun ada tantangan, ecobrick telah diadopsi di berbagai negara di seluruh dunia, dengan beberapa contoh implementasi yang mengesankan:

1. Indonesia

Sebagai tempat kelahiran ecobrick modern, Indonesia telah melihat adopsi luas teknik ini. Di Bali, misalnya, sekolah-sekolah telah mengintegrasikan pembuatan ecobrick ke dalam kurikulum mereka, mengajarkan siswa tentang pengelolaan limbah sambil berkontribusi pada proyek-proyek komunitas.

2. Filipina

Filipina telah menjadi salah satu negara terdepan dalam gerakan ecobrick. Kota Tacloban, yang hancur akibat Topan Haiyan pada tahun 2013, menggunakan ecobrick dalam upaya rekonstruksinya, membangun taman bermain dan struktur komunitas.

3. Afrika Selatan

Di Cape Town, proyek "Waste-ED" telah menggunakan ecobrick untuk membangun ruang-ruang kreatif dan edukatif di daerah-daerah yang kekurangan sumber daya.

4. Guatemala

Di Guatemala, organisasi Hug It Forward telah membangun lebih dari 40 "sekolah botol" menggunakan ecobrick, menyediakan infrastruktur pendidikan sambil mengatasi masalah limbah plastik.

Inovasi dan Perkembangan Terkini

Kategori :