BANNER HEADER DISWAY HD

Indonesia Tegaskan Mampu Tangani Banjir Sumatra: Bantuan Asing Belum Dibutuhkan

Indonesia Tegaskan Mampu Tangani Banjir Sumatra: Bantuan Asing Belum Dibutuhkan

Penanganan darurat bencana Sumatra oleh pemerintah.--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM – Pemerintah Indonesia memastikan bahwa penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatra masih berada dalam kapasitas nasional. Meski bencana besar ini menyebabkan korban jiwa, kerusakan rumah warga, dan ribuan pengungsi, pemerintah menegaskan belum membuka skema bantuan internasional.

Sikap ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Sugiono setelah menghadiri acara penyerahan bantuan kemanusiaan di Jakarta pada Jumat, 5 Desember 2025. Ia menyatakan bahwa pemerintah terus memantau situasi lapangan, dan hingga saat ini, kebutuhan darurat masih bisa diatasi dengan sumber daya dalam negeri.

“Saat ini kita belum membuka,” ujar Sugiono menegaskan. Ia melanjutkan bahwa keputusan untuk menerima bantuan asing akan dipertimbangkan hanya jika situasi memburuk. “Masih ditutup sampai kita merasa kita membutuhkan bantuan,” katanya lagi.

Pernyataan serupa sebelumnya disampaikan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang memastikan bahwa pemerintah pusat telah mengoordinasikan berbagai kebutuhan logistik, termasuk distribusi pangan, BBM, dan keperluan pengungsian. Menurutnya, stok bantuan masih mencukupi untuk wilayah terdampak.BACA JUGA:Bencana di Sumatra Disebut “Manmade”, Prabowo Gerakkan Satgas Hutan dan Sawit

“Untuk sementara ini belum membuka bantuan luar negeri,” ungkap Prasetyo saat memberikan keterangan pada Rabu, 3 Desember 2025.

Banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terjadi akibat hujan ekstrem yang dipicu oleh sistem cuaca siklonik. Ribuan rumah terendam, akses jalan terputus, dan operasi evakuasi terus dilakukan oleh BPBD, TNI, Basarnas, dan relawan. Pemerintah juga menyiapkan opsi air-dropping logistik apabila jalur darat sulit dijangkau.

Pihak Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa sudah ada sejumlah negara sahabat yang menawarkan bantuan. Namun, pemerintah memilih untuk memaksimalkan kemampuan nasional terlebih dahulu. Langkah ini disebut sebagai bentuk kesiapsiagaan yang telah dibangun sejak beberapa tahun terakhir, termasuk dalam mitigasi dan respons bencana.

Dengan posisi resmi pemerintah yang masih menutup pintu bantuan asing, fokus penanganan saat ini adalah mempercepat evakuasi, pemulihan akses, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Pemerintah menegaskan bahwa mekanisme bantuan internasional akan dibuka bila situasi melampaui kapasitas nasional.

Bencana yang terjadi pada awal Desember ini sekaligus menjadi pengingat bahwa intensitas cuaca ekstrem di Indonesia semakin meningkat. Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dan mengikuti instruksi resmi terkait potensi cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan.BACA JUGA:Geram soal Banjir Sumatera, Raja Juli Janji Tertibkan Perizinan dan Usut Kayu Gelondongan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: