BANNER HEADER DISWAY HD

Gubernur Aceh: Banyak Korban Meninggal di Pengungsian Bukan Akibat Banjir, tapi Kelaparan

Gubernur Aceh: Banyak Korban Meninggal di Pengungsian Bukan Akibat Banjir, tapi Kelaparan

Ilustrasi --(ANTARA.NEWS)

RADARTVNEWS.COM - Situasi darurat di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak banjir dan longsor kembali mendapat perhatian serius setelah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang dikenal sebagai Mualem, mengungkap bahwa beberapa pengungsi dilaporkan meninggal bukan karena terhantam bencana langsung, tetapi akibat kelaparan. Hal ini disampaikan Mualem saat rapat di posko terpadu penanganan bencana Aceh yang berlokasi di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar

Menurut Mualem, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah pengungsi, khususnya di wilayah yang masih terisolasi, belum memperoleh bantuan logistik yang memadai. Kendala akses dan sulitnya jalur distribusi membuat suplai makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat tak bisa segera menjangkau titik-titik terdampak. “Lambatnya distribusi membuat korban meninggal bertambah, bukan karena banjirnya, tapi karena mereka kelaparan,” ujarnya dalam pertemuan itu.

BACA JUGA:Lewat Kampanye “Pohon untuk Sumatra”, Jerhemy Owen Ajak Publik Pulihkan Hutan

Gubernur menyoroti sejumlah daerah yang dinilai paling membutuhkan bantuan mendesak, di antaranya Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, hingga Gayo Lues. Wilayah-wilayah ini disebut masih terputus dari akses darat, sehingga pengiriman bantuan hanya memungkinkan menggunakan jalur udara. Sebagian wilayah bahkan belum menerima suplai logistik sejak awal bencana melanda.

Melihat kondisi tersebut, Mualem meminta agar pemerintah pusat, BPBD, dan instansi terkait lainnya tidak memusatkan bantuan hanya pada satu wilayah tertentu. Ia menekankan pentingnya pemerataan distribusi, terutama ke kawasan pedalaman yang kondisi infrastrukturnya sangat terbatas. Ia juga meminta agar jumlah helikopter yang dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan ditambah, agar pengiriman bisa dilakukan lebih cepat dan menjangkau seluruh titik kritis.

BACA JUGA:BNPB: 836 Orang Tewas akibat Banjir Sumatra, 509 Masih Hilang

Selain kebutuhan makanan, Gubernur juga menyoroti kebutuhan mendesak lain seperti tenda pengungsian, air bersih, dan fasilitas sanitasi. Menurutnya, banyak pengungsi yang tinggal di tenda darurat seadanya, tanpa perlindungan cukup dari cuaca ekstrem atau ruang layak untuk anak-anak dan lansia.

Pemerintah Aceh bersama tim relawan kini terus melakukan pemetaan wilayah terdampak dan memperbarui data kebutuhan di setiap pos pengungsian. Fokus utama saat ini adalah memastikan tidak ada lagi pengungsi yang menjadi korban akibat keterlambatan pasokan logistik. Mualem berharap semua elemen baik pemerintah pusat, daerah, lembaga sosial, maupun masyarakat luas dapat bersinergi mempercepat upaya tanggap darurat. “Jangan sampai ada korban lagi karena kelaparan. Yang kita hadapi bukan hanya bencana alam, tapi krisis kemanusiaan,” tegasnya dalam pernyataan itu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: