BANNER HEADER DISWAY HD

Kasus Alvaro Jadi Alarm, DPR Desak Polisi Lebih Gesit Tangani Kasus Penculikan Anak

Kasus Alvaro Jadi Alarm, DPR Desak Polisi Lebih Gesit Tangani Kasus Penculikan Anak

Mabes Polri--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Komisi III bersama pimpinan DPR RI mendesak Polri agar meningkatkan kecepatan dan efektivitas penanganan kasus penculikan anak, seiring mencuatnya tragedi hilangnya dan kemudian ditemukannya jenazah Alvaro Kiano Nugroho (6) yang dilaporkan hilang sejak Maret 2025. 

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menyampaikan bahwa kasus Alvaro menjadi alarm nasional karena selama delapan bulan korban dan pihak keluarga belum mendapatkan kejelasan. Desakan ini muncul setelah laporan penyidikan terindikasi kurang cepat dan belum mengungkap seluruh rangkaian kejadian. 

Polri sendiri telah membentuk tim gabungan yang melibatkan Polsek, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Resmob Polda Metro Jaya untuk menyelidiki hilangnya Alvaro, namun kendala teknis seperti hilangnya rekaman CCTV dan kurangnya jejak saksi masih menjadi hambatan. 

Menurut DPR RI, penanganan kasus penculikan anak harus dilengkapi dengan prosedur standar nasional yang mempercepat penanganan awal — termasuk verifikasi lokasi, pelibatan keluarga korban, dan upaya pelacakan secara masif agar korban dapat ditemukan lebih cepat. 

Sebagai tindak lanjut, Komisi III DPR berencana memanggil pimpinan Polri dan pimpinan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk memformulasikan mekanisme respons cepat terhadap penculikan anak, serta memperkuat koordinasi antar-instansi mulai dari sekolah, kepolisian hingga pemerintah daerah. 

BACA JUGA:Bocah Hilang Sejak Maret, Alvaro Kiano Ditemukan Meninggal Dunia

BACA JUGA:Motif Cemburu Jadi Pemicu Pembunuhan Alvaro, Polisi Paparkan Temuan Penyelidikan

Hingga saat ini, Polri menyatakan belum dapat memutuskan status penculikan dengan pasti dalam kasus Alvaro karena masih ada penyelidikan tambahan, meskipun ditemukan tindak pidana oleh tersangka. Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing oleh oknum yang mengaku memiliki informasi tentang korban. 

Pengamat kriminal menilai bahwa lambatnya penanganan kasus seperti ini bisa memperbesar risiko pelaku tidak tertangkap dan korban tidak segera ditemukan. Mereka menekankan bahwa dalam kasus penculikan anak, waktu adalah faktor kritis — penundaan bisa menyulitkan pelacakan jejak digital dan fisik.

Beberapa keluarga korban penculikan menyambut baik tekanan DPR terhadap Polri, tetapi juga meminta agar regulasi yang ada dapat diperdalam, termasuk penguatan alur pelaporan, proteksi saksi, dan audit penyidikan agar tidak terjadi kembali kasus yang berlarut-larut.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa upaya perbaikan penanganan kasus akan terus dilakukan, termasuk pengembangan sistem pusat data anak hilang, peningkatan kualitas tim Reskrim anak dan remaja, serta penguatan kerja sama antar-wilayah. Langkah ini dianggap sejalan dengan arahan DPR untuk bergerak lebih cepat.

Dengan dorongan yang kuat dari DPR RI dan sorotan publik yang intens, diharapkan penanganan kasus penculikan anak di Indonesia menjadi lebih responsif dan terstruktur. Kasus Alvaro menjadi momen refleksi bagi semua pihak bahwa kecepatan dan kecermatan dalam penanganan sangat menentukan hasil bagi korban dan keluarga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait