BANNER HEADER DISWAY HD

Motif Cemburu Jadi Pemicu Pembunuhan Alvaro, Polisi Paparkan Temuan Penyelidikan

Motif Cemburu Jadi Pemicu Pembunuhan Alvaro, Polisi Paparkan Temuan Penyelidikan

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COMPolisi menyampaikan bahwa pembunuhan terhadap Alvaro Kiano Nugroho (6) dilakukan ayah tirinya, Alex Iskandar (AI), karena dorongan kecemburuan. Kesimpulan itu diperoleh penyidik setelah menelusuri percakapan digital dan keterangan tambahan yang menunjukkan adanya dorongan balas dendam dari pelaku.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menjelaskan pada konferensi pers bahwa bukti digital memperlihatkan pola emosi pelaku yang berulang. “Pendalaman percakapan digital terlapor atau terduga pelaku, penyidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan pelaku gimana caranya balas dendam,” ujarnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11).

Dari hasil pemeriksaan, pelaku disebut terpancing emosi karena merasa dikhianati oleh istrinya. Dugaan perselingkuhan itu menimbulkan sakit hati yang menurut penyidik menjadi latar kuat tindakan penculikan dan pembunuhan terhadap anak tirinya tersebut.

Budi menambahkan bahwa motif pelaku sudah terbentuk sebelum kejadian. Ia menyatakan bahwa rasa cemburu dan amarah itu berkembang terus hingga akhirnya mendorong pelaku melakukan tindakan ekstrem. “Jadi motifnya udah ada dorongan dan terakumulasi, diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” kata Budi.

Pihak keluarga korban memberikan keterangan serupa. Mereka mengungkap bahwa Alex kerap curiga terhadap istrinya, Arum. Cemburu yang muncul seiring waktu itu disebut membuat hubungan rumah tangga semakin tegang dan memengaruhi sikap pelaku terhadap lingkungan terdekat.

BACA JUGA:Ayah Tiri Alvaro Tewas di Tahanan, Polisi Benarkan Dugaan Bunuh Diri

Keluarga menjelaskan bahwa ketegangan semakin besar ketika Arum tetap berangkat ke Malaysia meski sudah dilarang oleh pelaku. Keputusan tersebut memicu rasa marah pelaku karena merasa tidak didengarkan, sehingga menambah beban emosi yang kemudian berujung pada tindakan keji terhadap korban.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, memastikan pelaku adalah ayah tiri Alvaro. “Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro,” katanya. Ia menyebut bahwa Alex menikah dengan ibu korban pada 2023 dan hubungan keduanya sempat berada di kondisi tidak stabil hingga merencanakan perceraian.

Kasus bermula saat Alvaro hilang pada 6 Maret 2025 setelah salat Maghrib di masjid dekat rumahnya di Ulujami, Pesanggrahan. Ketika tidak kembali, keluarga melakukan pencarian dan mendapat informasi bahwa teman korban tidak berada bersamanya saat salat di masjid.

Dari rangkaian pemeriksaan, polisi menemukan bahwa pelaku menculik Alvaro di masjid tersebut. Saat dibawa, korban disebut menangis terus-menerus. Pelaku yang tersulut emosi kemudian membekap Alvaro hingga meninggal dunia, menandai awal peristiwa tragis itu.

Setelah korban tewas, pelaku menyimpan jasad Alvaro di garasi rumahnya selama tiga hari. Penyidik menjelaskan bahwa pelaku kemudian memasukan jasad tersebut ke plastik hitam sebelum membawanya ke Tenjo, Bogor, untuk dibuang dengan maksud menghilangkan jejak kejahatan.

BACA JUGA:Bocah Hilang Sejak Maret, Alvaro Kiano Ditemukan Meninggal Dunia

Budi menyebut bahwa jasad dibuang pada malam hari agar tidak menarik perhatian. “Pelaku membungkus jenazah dengan tas plastik berwarna hitam dan membuang di wilayah Tenjo, di Jembatan Cilalay pada 9 Maret 2025,” kata Budi mengenai temuan penyidik di lokasi penemuan korban.

Setelah delapan bulan pencarian, polisi menemukan Alvaro sudah dalam kondisi tinggal tulang. Penemuan tersebut memperkuat konstruksi penyidik mengenai upaya pelaku untuk menutupi perbuatannya serta jarak waktu yang cukup panjang sejak peristiwa penculikan terjadi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait