Jokowi Banggakan Lompatan Digital Indonesia di Bloomberg Forum Singapura 2025
--istimewa
RADARTVNEWS.COM – Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyampaikan berbagai capaian pembangunan selama satu dekade kepemimpinannya saat tampil sebagai pembicara pada Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Jumat (21/11). Dalam forum tersebut, Jokowi menekankan bahwa transformasi digital Indonesia tidak lepas dari fondasi infrastruktur yang dibangun secara konsisten sejak awal masa pemerintahannya.
Jokowi membuka pidatonya dengan menyebut bahwa perubahan memang tidak pernah mudah, tetapi perubahan diperlukan untuk membangun perekonomian yang kuat bagi 280 juta penduduk. Ia menegaskan bahwa ketika pertama kali menjabat pada 2014, tidak ada jalan pintas untuk membawa Indonesia memasuki era ekonomi cerdas tanpa memperbaiki struktur dasar pembangunan.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah memprioritaskan pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik untuk menguatkan konektivitas nasional. Menurut Jokowi, infrastruktur fisik menjadi langkah awal yang menentukan arah pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan mendorong integrasi wilayah.
Selain infrastruktur fisik, pemerintah juga memperluas jaringan digital yang menjadi tulang punggung konektivitas modern. Jokowi menyoroti perluasan internet nasional sebagai upaya mewujudkan akses teknologi yang merata di seluruh Indonesia. Hal ini dianggap penting untuk menyiapkan masyarakat menghadapi perubahan ekonomi berbasis data.
Jokowi memaparkan bahwa Indonesia telah membangun pusat data, meluncurkan satelit baru, serta meningkatkan kualitas jaringan digital. Ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya memperkuat transformasi digital yang telah berlangsung selama satu dekade. Pembangunan tersebut membuka pintu bagi percepatan inovasi di berbagai sektor.
Menurut Jokowi, infrastruktur digital menyediakan fondasi utama bagi arus data, kecepatan informasi, dan integrasi teknologi yang dibutuhkan untuk ekonomi masa depan. Ia menegaskan bahwa tanpa fondasi tersebut, Indonesia tidak akan mampu memasuki fase ekonomi cerdas berbasis artificial intelligence.
BACA JUGA:Gibran Umumkan Kebijakan Bebas Visa RI–Afrika Selatan di Forum CEO
Dalam pidatonya, Jokowi juga menekankan pentingnya regulasi yang memudahkan bisnis lokal dan startup untuk tumbuh. Ia menyebut regulasi dirancang agar ekosistem digital dapat berkembang lebih cepat dan sehat. Kebijakan tersebut dinilai menjadi kunci bagi tumbuhnya kewirausahaan teknologi di Indonesia.
Jokowi mencontohkan keberhasilan layanan seperti Gojek, Tokopedia, Halodoc, dan Traveloka sebagai hasil dari ekosistem yang mendukung. Ia menjelaskan bahwa inovasi digital dapat tumbuh karena infrastruktur dan regulasi berjalan beriringan. Jokowi menambahkan, perusahaan-perusahaan tersebut kini diakui sebagai bagian dari kekuatan ekonomi digital Indonesia.
Ia juga menyinggung pemanfaatan QRIS sebagai sistem pembayaran universal yang digunakan merata di seluruh Indonesia. Menurut Jokowi, QRIS memudahkan pedagang kecil hingga perusahaan besar untuk bertransaksi dengan sistem yang sama. Penggunaan QRIS menunjukkan bahwa digitalisasi telah menyentuh lapisan masyarakat paling luas.
Selain menyoroti capaian digital, Jokowi membahas munculnya era ekonomi cerdas yang dipicu oleh perkembangan artificial intelligence. Ia menolak anggapan bahwa AI akan menghapus lapangan kerja, dan justru percaya pekerjaan baru akan hadir bila masyarakat dibekali literasi digital seperti coding, algoritma, dan machine learning.
Jokowi juga menilai Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam pertumbuhan startup. Ia menyebut unicorn berikutnya bisa lahir dari kota-kota utama kawasan seperti Jakarta, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, atau Hanoi. Menurutnya, perkembangan tersebut merupakan tanda kuatnya dinamika ekonomi digital kawasan.
Jokowi turut menyoroti pemanfaatan data, teknologi, dan hilirisasi sebagai strategi penguatan ekonomi nasional. Ia menegaskan pentingnya pengembangan industri baterai kendaraan listrik dan sektor-sektor berbasis nilai tambah untuk mendorong daya saing Indonesia di pasar global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
