Presiden Prabowo Angkat Bahasan K-Pop Saat Jumpa Bilateral dengan Presiden Korsel di KTT APEC 2025
Presiden Prabowo berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung--Istimewa
RADARTVNEWS.COM - Dalam pertemuan bilateral di sela APEC 2025 Korea yang digelar di Gyeongju, Korea Selatan, Presiden Prabowo Subianto menyinggung budaya hiburan Korea, khususnya K-Pop, saat berdialog dengan Presiden Lee Jae Myung. Pertemuan ini berlangsung di sela kegiatan utama APEC, dan selain agenda ekonomi dan pertahanan, ada nuansa ringan yang menyentuh sisi kebudayaan.
Menurut laporan media Korsel, dalam pembicaraan yang utamanya membahas kerjasama pertahanan termasuk proyek pesawat tempur joint venture antara Indonesia dan Korea Selatan.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap gelombang budaya Korea: “Kami melihat anak-muda Indonesia sangat antusias dengan K-Pop, dan Korea kini seolah ‘menaklukkan dunia melalui musik dan tarian’,” demikian kata Prabowo yang dikutip media Korea.
Presiden Lee menyambut baik komentar tersebut dan mengundang Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan ke Seoul dalam waktu dekat.
Di samping pembicaraan budaya pop, agenda utama tetap serius: memperdalam kemitraan strategis dalam sektor pertahanan. Kedua pemimpin menegaskan niat untuk melanjutkan proyek bersama seperti KF‑21 Boramae yang sudah berjalan selama beberapa tahun.
BACA JUGA:ARMY Bersiap! RM Konfirmasi BTS Rilis Album Baru Maret 2026
Prabowo menegaskan bahwa diskusi mengenai aspek ekonomi, harga, dan pembiayaan masih terus berlangsung. Lee, di sisi lain, menyebut hubungan kedua negara tidak hanya dalam perdagangan dan investasi tetapi juga dalam keamanan dan pertahanan.
BACA JUGA:Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN, Sebut Indonesia Berperan Penting bagi Perdamaian Timur Tengah
Momen pembicaraan budaya yang menonjolkan sisi ringan dari diplomasi menunjukkan bahwa hubungan bilateral berubah menjadi lebih multidimensi. Menyebut K-Pop sebagai “soft power” Korea yang memberi ruang bagi interaksi non-konvensional antara pemimpin negara, Prabowo dan Lee berhasil menciptakan suasana yang tidak sekadar protokoler. Hal ini dapat memperkuat citra Indonesia sebagai mitra yang terbuka terhadap aspek budaya global, tidak hanya kerjasama ekonomi maupun militer.
Diplomasi budaya semacam ini memiliki potensi untuk memperkuat hubungan antar masyarakat (people-to-people) kedua negara. Dengan jutaan anak muda Indonesia sebagai penggemar K-Pop dan produk budaya Korea lainnya, pendekatan presiden Prabowo yang menyinggung hal tersebut bisa membuka kanal baru kerjasama, misalnya dalam sektor kreatif, pariwisata budaya, maupun pendidikan.
Meski demikian, para pengamat menekankan bahwa pembahasan utama tetap kerangka strategis dan ekonomi. Budaya hanyalah pengiring yang efektif untuk memperkuat goodwill bilateral. Sementara itu, Indonesia yakin kerjasama pertahanan dengan Korea Selatan akan diberikan prioritas serius dalam waktu dekat.
Kunjungan kenegaraan yang dijanjikan oleh Lee kepada Prabowo menjadi satu agenda yang dipantau banyak pihak. Jika terealisasi, langkah itu dapat memperkuat posisi Indonesia–Korea sebagai mitra strategis di kawasan Asia-Pasifik yang tidak hanya berbasis kepentingan negara, tetapi juga berbagi minat budaya modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
