Terlalu Lama Terpapar Sinar Matahari, Ini Bahaya yang Mengintai Tubuh Manusia
--istimewa
RADARTVNEWS.COM - Sinar matahari memang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, terutama karena mengandung vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang dan daya tahan tubuh. Namun, jika seseorang terlalu sering dan terlalu lama terpapar Sinar matahari, terutama di jam-jam tertentu, hal ini justru dapat menimbulkan berbagai masalah serius bagi kesehatan kulit maupun organ tubuh lainnya.
Paparan sinar matahari yang berlebihan, khususnya antara pukul 10.00 hingga 15.00, dapat menyebabkan efek negatif akibat sinar ultraviolet (UV). Sinar UV terdiri dari tiga jenis, yaitu UVA, UVB, dan UVC. UVA memiliki gelombang paling panjang dan dapat menembus lapisan kulit lebih dalam, sedangkan UVB dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, dan UVC yang paling berbahaya biasanya tertahan oleh lapisan ozon. Namun, meningkatnya polusi dan menipisnya ozon membuat Paparan UVA dan UVB kini menjadi ancaman nyata bagi manusia.
Salah satu bahaya utama dari terlalu sering terkena sinar matahari adalah kerusakan kulit permanen. Kulit yang terpapar sinar UV secara terus-menerus dapat mengalami penuaan dini, munculnya kerutan, flek hitam, dan kehilangan elastisitas. Proses ini disebut photoaging, yakni kondisi di mana kulit menua lebih cepat akibat paparan sinar matahari.
Selain itu, paparan UV yang berlebihan juga meningkatkan risiko kanker kulit, terutama jenis melanoma yang bersifat ganas dan bisa mematikan. Menurut sejumlah penelitian kesehatan global, sekitar 90 persen kasus kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar UV yang tidak terlindungi. Mereka yang memiliki warna kulit cerah, sering beraktivitas di luar ruangan, atau jarang menggunakan tabir surya termasuk kelompok yang paling berisiko.
Tidak hanya kulit, mata pun dapat mengalami kerusakan akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Sinar UV bisa menyebabkan katarak, degenerasi makula, dan bahkan kebutaan jika tidak dilindungi dengan baik. Oleh karena itu, penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UV sangat disarankan bagi mereka yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari.
BACA JUGA:Bawang Merah Mentah, Bumbu Dapur Kecil dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:Pesona Danau Kaolin, Keindahan Biru di Balik Jejak Tambang Timah Bangka
Paparan panas matahari juga dapat menyebabkan heatstroke atau serangan panas, yaitu kondisi di mana suhu tubuh meningkat secara ekstrem karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan. Gejalanya meliputi sakit kepala hebat, mual, kulit memerah, denyut jantung cepat, hingga kehilangan kesadaran. Jika tidak segera ditangani, heatstroke bisa berakibat fatal.
Untuk mencegah berbagai bahaya tersebut, masyarakat disarankan untuk menghindari paparan matahari langsung di jam-jam terik, menggunakan tabir surya (sunscreen) dengan SPF minimal 30, mengenakan pakaian pelindung, topi, serta kacamata hitam. Selain itu, tetap menjaga asupan cairan agar tubuh tidak dehidrasi ketika berada di luar ruangan.
Meski sinar matahari tetap dibutuhkan tubuh untuk proses pembentukan vitamin D, kuncinya adalah keseimbangan dan perlindungan. Berjemur cukup 10–15 menit pada pagi hari sebelum pukul 9 sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya tanpa membahayakan kesehatan.
Dengan gaya hidup yang semakin aktif di luar ruangan, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan efek jangka panjang dari sinar matahari. Perlindungan sederhana seperti memakai sunscreen dan pakaian tertutup bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bentuk investasi bagi kesehatan kulit dan tubuh di masa depan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
