BANNER HEADER DISWAY HD

DPR Minta Polisi Ungkap Tuntas Kematian Diplomat ADP, Dugaan Kaitan dengan Isu TPPO Mengemuka

DPR Minta Polisi Ungkap Tuntas Kematian Diplomat ADP, Dugaan Kaitan dengan Isu TPPO Mengemuka

--

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak aparat penegak hukum untuk secara terbuka dan menyeluruh mengusut kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), yang ditemukan meninggal secara misterius di tempat kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

ADP dikenal aktif dalam penanganan perlindungan WNI dan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sehingga muncul dugaan kemungkinan adanya motif khusus terkait pekerjaannya.

Kronologi Kejadian dan Langkah Penyelidikan

ADP ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Selasa, 8 Juli 2025, pukul 08.30 WIB, di kamar kos di Jalan Gondangdia Kecil. 

Korban ditemukan dengan kepala terbungkus lakban dan tubuh diselimuti kain—kondisi yang menimbulkan kecurigaan.

Sang istri, yang saat itu berada di luar kota, telah beberapa kali menghubungi penjaga kos karena tidak bisa mengontak korban. Setelah diminta memeriksa kamar, penjaga kos menemukan ADP telah meninggal dunia.

Polisi telah melakukan olah TKP sebanyak tiga kali, mengamankan rekaman CCTV, menyita barang bukti, dan memeriksa sidik jari pada lakban. Selain itu, lima orang saksi termasuk istri, penjaga kos, dan rekan kerja korban telah diperiksa. 

Tidak ditemukan barang berharga yang hilang dari lokasi kejadian.

Hasil awal tidak menunjukkan tanda kekerasan fisik maupun bukti kuat adanya tindak pembunuhan. Meski begitu, penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi dan analisis laboratorium, termasuk pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. Korban diketahui memiliki riwayat gerd dan kolesterol tinggi, namun keterkaitan dengan kematiannya belum dapat dipastikan.

Sikap dan Pernyataan DPR RI

Anggota Komisi I DPR, Sarifah Ainun Jariyah, mengungkapkan rasa duka dan keprihatinan mendalam, serta menuntut agar proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan akuntabel. DPR juga menekankan pentingnya:

  • Autopsi mendetail untuk memastikan penyebab kematian
  • Penyelidikan terhadap kemungkinan keterkaitan dengan kasus TPPO
  • Penyampaian informasi perkembangan kepada publik secara berkala
  • Koordinasi erat antara polisi dan Kementerian Luar Negeri

Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Abdullah, menyatakan bahwa kondisi penemuan korban yang tidak wajar seharusnya menjadi perhatian serius aparat. Ia menekankan pentingnya profesionalisme dalam mengungkap kasus ini guna menjaga citra institusi dan martabat korban.

TB Hasanuddin, legislator lainnya, menyebut bahwa ADP adalah diplomat muda yang berprestasi dan tengah mempersiapkan penugasan luar negeri. Ia menilai kecil kemungkinan korban mengakhiri hidupnya sendiri, terlebih ADP sebelumnya menjadi saksi dalam kasus TPPO.

Respons dari Kementerian Luar Negeri

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: