BANNER HEADER DISWAY HD

Sri Lanka Tetapkan Darurat Nasional, Korban Banjir Akibat Siklon Ditwah Terus Bertambah

Sri Lanka Tetapkan Darurat Nasional, Korban Banjir Akibat Siklon Ditwah Terus Bertambah

--istimewa

RADARTVNEWS.COM - Sri Lanka resmi memberlakukan keadaan darurat setelah banjir besar dan tanah longsor yang dipicu Siklon Ditwah menimbulkan kerusakan luas di berbagai wilayah. Presiden Anura Kumara Dissanayake menyampaikan bahwa negaranya sedang menghadapi bencana alam terbesar dalam sejarah modern Sri Lanka, dan menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya memulihkan kondisi secepat mungkin.

Menurut laporan Disaster Management Centre (DMC), jumlah korban meninggal telah mencapai 334 orang. Selain itu, hampir 400 warga masih belum ditemukan, karena banyak daerah yang sebelumnya terputus aksesnya baru bisa dijangkau oleh tim penyelamat.

Siklon Ditwah membawa hujan dengan intensitas sangat tinggi sehingga merusak ribuan bangunan. DMC mencatat hampir 15.000 rumah rusak berat, sementara puluhan ribu lainnya ikut terdampak. Kondisi ini memaksa lebih dari 44.000 penduduk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat penampungan pemerintah.

Secara keseluruhan, lebih dari 1,3 juta orang terdampak oleh bencana ini, baik akibat kerusakan rumah, akses transportasi yang terputus, maupun gangguan layanan dasar seperti air bersih dan listrik.

BACA JUGA:BNPB: 442 Warga Meninggal dan 402 Masih Hilang akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

BACA JUGA:Banjir dan Longsor Renggut Puluhan Nyawa di Sumatera Utara, BNPB Tetapkan Situasi Darurat

Pemerintah mengerahkan sekitar 24.000 anggota kepolisian, tentara, dan pasukan udara untuk membantu evakuasi dan pencarian korban. Mereka memanfaatkan helikopter, perahu, dan kendaraan khusus guna menjangkau warga yang masih terperangkap banjir.

Meski begitu, upaya penyelamatan tidak mudah. Banyak jalan tertimbun tanah longsor, pohon tumbang, dan jembatan rusak sehingga proses distribusi bantuan berjalan lambat. Sejumlah desa baru berhasil ditembus setelah petugas membuka jalur yang terhalang material longsor.

DMC mengingatkan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi berlangsung beberapa hari ke depan. Situasi ini membuat ancaman banjir susulan dan longsor tambahan masih tinggi. Pemerintah meminta masyarakat di daerah rawan untuk tetap berada di tempat aman dan mengikuti arahan petugas.

Skala kerusakan yang ditimbulkan Siklon Ditwah digambarkan sebagai yang paling parah sejak tsunami 2004 yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa di Sri Lanka. Untuk mempercepat penanganan, pemerintah telah meminta dukungan internasional, termasuk bantuan logistik, tenaga penyelamat, dan dukungan pemulihan jangka panjang.

Presiden Dissanayake menutup pernyataannya dengan optimisme: “Kita akan bangkit dan membangun negeri ini lebih kuat.”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait