Prabowo Janji Tambah Beasiswa Penuh untuk Dokter dan Tenaga Medis demi Atasi Krisis Kesehatan
Presiden RI Prabowo Subianto--instagram.com/prabowo
RADARTVNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk menambah beasiswa penuh bagi mahasiswa kedokteran, perawat, dan tenaga paramedis. Pernyataan ini disampaikan saat dia meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo pada 18 November 2025.
Menurut Prabowo, Indonesia saat ini kekurangan tenaga medis secara signifikan. Dia menyebut ada defisit lebih dari 140.000 dokter, termasuk dokter umum dan spesialis. Untuk menjawab kekurangan tersebut, Prabowo akan memperluas alokasi beasiswa LPDP agar lebih banyak calon dokter dan tenaga medis mendapat dukungan pendidikan penuh.
Menteri Kesehatan sebelumnya telah menyarankan penambahan 30 fakultas kedokteran baru. Prabowo menyatakan telah menyetujui saran tersebut dan meminta agar kapasitas mahasiswa di fakultas-dokter yang sudah ada juga ditingkatkan. Ia berharap sebagian besar mahasiswa kedokteran dan tenaga medis bisa mengenyam pendidikan dengan beasiswa penuh.
Dari sisi kebijakan, pemerintah juga akan membuka 148 program studi kedokteran baru di berbagai universitas untuk mengatasi kekurangan dokter. Informasi ini mencuat dalam laporan Kompas TV, yang mencatat bahwa tambahan prodi ini mencakup kedokteran umum dan spesialis.
Lebih jauh, Prabowo menegaskan bahwa penambahan beasiswa bukan hanya untuk dokter saja, tetapi juga perawat dan paramedis. Menurutnya, tenaga perawatan kesehatan sangat krusial dalam memperkuat sistem kesehatan nasional, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan fasilitas medis.
BACA JUGA:Atasi Kekurangan Dokter, Prabowo Akan Kirim Mahasiswa Kedokteran Belajar ke Selandia Baru
BACA JUGA:China Cetak Sejarah dengan Rumah Sakit AI Pertama Dunia: 3.000 Pasien Terlayani Tanpa Dokter Manusia
Komitmen ini pun sudah sejalan dengan rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam dokumen resmi Kemenkes, disebut bahwa beasiswa untuk dokter dan dokter spesialis, baik di dalam negeri maupun luar negeri, akan terus diperluas.
Pengamat kesehatan menyambut baik langkah Prabowo. Menurut mereka, meningkatkan beasiswa dan kapasitas pendidikan kedokteran adalah strategi tepat untuk jangka panjang, karena dapat memperkuat sumber daya manusia kesehatan sekaligus mengurangi ketergantungan pada tenaga asing.
Namun, beberapa ekonom mengingatkan bahwa beasiswa saja tidak cukup. Mereka berharap pemerintah juga memperkuat distribusi dokter ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah terpencil, agar beban pelayanan kesehatan bisa merata.
Sementara itu, dukungan publik muncul dari berbagai kalangan. Orang tua calon mahasiswa dan mahasiswa kedokteran menyatakan optimisme bahwa beasiswa penuh bisa membuka akses pendidikan medis bagi lebih banyak anak-anak pintar yang ingin menjadi tenaga kesehatan.
Dengan rencana beasiswa besar-besaran ini, Prabowo menegaskan ambisinya memperkuat sistem kesehatan nasional melalui pengembangan SDM medis. Jika terealisasi dengan baik, kebijakan ini bisa menjadi langkah besar untuk mengatasi krisis dokter di Indonesia secara struktural.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
