BANNER HEADER DISWAY HD

Gara-Gara Bilang Temen Bolos, Ketua Kelas Di Way Kanan Dikeroyok

Gara-Gara Bilang Temen Bolos, Ketua Kelas Di Way Kanan Dikeroyok

Ilustrasi sepakbola -Foto: pikiran lampung -

RADARTVNEWS.COM Penganiayaan terjadi setelah Raihan Fadly Aditya , yang merupakan ketua kelas, memberikan jawaban kepada guru mengenai nama-nama siswa yang tidak hadir.

Insiden pengeroyokan siswa terjadi di SMA Negeri 1 Baradatu, Way Kanan Lampung. Seorang siswa berinisial RPA menjadi korban kekerasan yang mengakibatkan luka memar di kepala dan tubuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung, Thomas Americo, mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah melakukan mediasi antara keluarga korban dan pelaku. Selain itu, orang tua pelaku juga menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh terhadap pengobatan korban hingga sembuh.

BACA JUGA:Peran Keluarga Jadi Kunci Utama Cegah Kenakalan Remaja

Anak dan orang tua sudah dikumpulkan pihak sekolah. Orang tua pelaku bersedia mengantar langsung permohonan maaf ke rumah korban dan menanggung biaya pengobatan," ujar Thomas saat dikonfirmasi Kamis (21/8/2025).

Sebagai langkah awal, pihak sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang terlibat dalam insiden tersebut. Mereka diharuskan belajar dari rumah selama lima hari dengan pengawasan orang tua. Meskipun demikian, materi dan tugas tetap diberikan oleh guru agar proses belajar tetap berjalan.

Kebijakan ini diambil sebagai bentuk penghargaan kepada pihak korban yang masih dalam proses pemulihan dan tidak bisa bersekolah. Sekaligus, ini juga merupakan hukuman disiplin agar para pelaku mendapatkan bimbingan dari orang tua mereka," jelas Thomas.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

BACA JUGA:Tawuran Sadis, Psikolog Sebut Kenakalan Remaja yang Tak Terkontrol

Sebab Penganiayaan

Penganiayaan yang terjadi itu bermula ketika RPA, yang merupakan ketua kelas, menjawab pertanyaan dari guru mengenai siapa saja siswa yang tidak hadir. Tindakan tersebut membuat beberapa teman sekelasnya merasa tidak senang dan akhirnya melakukan penganiayaan terhadapnya.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat RPA dipukul berulang kali oleh rekan-rekannya di depan siswa lainnya. Meskipun beberapa guru dan siswa berusaha melerai, korban tetap mengalami penganiayaan kembali di toilet sekolah.

Selain itu, saat pulang sekitar pukul 15.00 WIB, RPA juga diserang oleh sekelompok siswa yang didampingi oleh kakak kelasnya yang menunggu di gerbang sekolah.

BACA JUGA:2 Pelajar SMA Texas Bandar Lampung Tergeletak Jadi Korban Tawuran

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: