Viral! Murid SMAN Bandung Barat Gambar Alat Kelamin dalam Ujian, Netizen Geram

BANDUNG BARAT, RADARTVNEWS.COM - Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan sebuah insiden yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Sebuah video memperlihatkan para murid menggambar alat kelamin mereka sendiri sebagai bagian dari ujian biologi, mendadak viral di media sosial dan mengundang beragam reaksi publik.

Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat para siswa serius menggambar organ reproduksi mereka masing-masing. Murid perempuan diminta menggambar vagina, sementara murid laki-laki menggambar penis. Semua ponsel siswa dikumpulkan di meja guru saat ujian berlangsung, menciptakan suasana fokus di ruang kelas.

Video tersebut diketahui diunggah oleh seorang guru biologi di sekolah tersebut, yang memang dikenal aktif membagikan metode pembelajaran kreatif di media sosial. Menurut keterangannya, tugas ini merupakan bagian dari materi pelajaran biologi mengenai sistem reproduksi manusia, yang bertujuan agar siswa lebih memahami anatomi tubuh dengan pendekatan visual.

Unggahan itu kemudian di-repost oleh akun Instagram @fakta.indo pada Senin, 28 April 2025, dengan caption, "gambar alat kelamin punya sendiri." Dalam waktu singkat, video ini langsung menuai perhatian luas dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.

Namun, metode pembelajaran ini justru memicu kontroversi. Banyak warganet mempertanyakan etika dan kesesuaian tugas tersebut untuk siswa di usia sekolah. Sebagian besar menilai bahwa meskipun pendidikan seks penting, pendekatannya harus lebih bijaksana dan sesuai dengan perkembangan psikologis siswa.

"Kurikulum macam apa ini? Saya dulu belajar biologi, tapi tidak dengan cara seperti ini," komentar salah satu warganet.  

"Anak sekolah zaman sekarang kayaknya bebas banget ya, kok bisa gurunya punya ide bikin soal seperti itu," tulis lainnya dengan nada heran.

Sebagian lain menganggap bahwa pendidikan seks memang perlu disampaikan secara terbuka, namun tidak dengan meminta siswa menggambar alat kelamin mereka sendiri. Ada kekhawatiran bahwa metode seperti ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan trauma bagi sebagian siswa.

Hingga berita ini dibuat, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Tidak diketahui pula apakah pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat akan mengambil tindakan atau evaluasi terkait metode pembelajaran tersebut.

Fenomena ini menjadi refleksi penting bagi dunia pendidikan di Indonesia. Penting untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan edukasi tentang tubuh manusia dan pendekatan yang mempertimbangkan norma sosial, psikologi siswa, serta sensitivitas budaya.

Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas tentang perlunya pedoman yang lebih jelas dan terstandarisasi untuk pendidikan reproduksi di sekolah-sekolah Indonesia agar tidak menimbulkan kontroversi di masa depan.

Sumber: