MRT Jakarta Siapkan Jembatan “Cincin Donat” di Dukuh Atas, Integrasi Semua Moda Transportasi Umum
--
RADARTVNEWS.COM – PT MRT Jakarta tengah menyiapkan pembangunan sebuah jembatan unik dan ikonik berbentuk lingkaran atau dikenal sebagai “Jembatan Cincin Donat”. Proyek inovatif infrastruktur transportasi ini akan dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dengan tujuan utama mengintegrasikan beberapa moda transportasi umum utama di Ibukota, termasuk MRT, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, Transjakarta, dan Kereta Bandara.
Proyek ini merupakan bagian dari konsep Transit Oriented Development (TOD) yang menjadi strategi utama Pemprov DKI dan MRT Jakarta dalam mengembangkan sistem transportasi yang ramah pejalan kaki dan terhubung sempurna. Jembatan rencana ini akan menghubungkan empat kuadran utama di Dukuh Atas—landmark Sudirman, Transport Hub, BNI, dan Gedung UOB—yang selama ini terpisah oleh ruas jalan dan kanal, sehingga sangat merepotkan mobilitas orang khususnya yang memanfaatkan moda transportasi publik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa jembatan yang desainnya sedang dalam tahap finalisasi ini direncanakan memiliki lebar sekitar 12 meter. Dari lebar tersebut, 7 meter akan dialokasikan sebagai jalur pejalan kaki dan 5 meter lagi disediakan untuk ruang komersial yang memungkinkan kehadiran pelaku UMKM serta kegiatan bisnis lokal. Gubernur juga menyebutkan, pembangunan “Cincin Donat” akan dimulai secara resmi pada awal 2026 dan ditargetkan selesai pada kuartal ketiga tahun 2027, bersamaan dengan pengembangan luas kawasan TOD Dukuh Atas.
BACA JUGA:Transjakarta Gunakan Bus Listrik Buatan Jawa Tengah, Tak Lagi Impor dari China
Dalam proses perencanaan ini, MRT Jakarta menggandeng Urban Renaissance Agency (UR) dari Jepang untuk mengkaji kelayakan desain, aspek teknis, pola pembiayaan, hingga dampak lingkungan yang mungkin timbul dari proyek tersebut. Studi dari lembaga tata kota asal Jepang ini menjadi rujukan penting dalam menetapkan skema pembangunan sehingga efisiensi, keamanan, dan fungsi jembatan dapat terjamin.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa jembatan cincin ini diharapkan mampu melayani hingga sekitar 70.000 perpindahan penumpang setiap hari. “Ini akan menjadi landmark baru sekaligus ruang publik yang multifungsi bagi warga Jakarta, di mana mereka tidak hanya dapat berkegiatan transit, tapi juga berinteraksi dan beraktivitas ekonomi di ruang yang nyaman dan terlindungi dari cuaca,” ujar Tuhiyat dilansir berbagai media.
Keunggulan utama jembatan ini adalah kemampuannya mengatasi kemacetan di sekitar Dukuh Atas yang selama ini menjadi titik rawan macet dan kawasan yang sangat padat. Dengan mengintegrasikan sejumlah moda transportasi dalam satu jembatan yang saling terhubung, proses pergantian moda akan lebih cepat, aman, dan nyaman tanpa harus turun ke jalan lalu menyeberang dengan risiko bahaya.
BACA JUGA:Infinity Bridge Dubai, Jembatan Futuristik yang Bikin Netizen Auto Pengen Liburan
Respons masyarakat terhadap konsep jembatan “Cincin Donat” ini cukup positif. Banyak warga menyambut baik inisiatif tersebut karena diyakini akan membawa perubahan signifikan dalam mengefisienkan waktu perjalanan dan memperbaiki kualitas udara dan ruang publik melalui pengurangan penggunaan kendaraan pribadi.
Proyek ini juga menjadi contoh nyata bagaimana pengembangan kota berbasis transportasi terintegrasi dapat memberikan manfaat besar bagi aglomerasi besar seperti Jakarta, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan edukasi lingkungan hidup.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
