BANNER HEADER DISWAY HD

Pemprov DKI Siapkan Rp232 Miliar untuk Normalisasi Ciliwung, Pembebasan Lahan Ditarget Rampung Awal 2026

Pemprov DKI Siapkan Rp232 Miliar untuk Normalisasi Ciliwung, Pembebasan Lahan Ditarget Rampung Awal 2026

--istimewa

RADARTVNEWS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp232 miliar untuk mempercepat normalisasi Sungai Ciliwung sebagai langkah mengurangi kemacetan dan banjir yang kerap terjadi di sejumlah titik ibu kota. Anggaran tersebut difokuskan untuk dua wilayah yang menjadi prioritas penataan, yakni Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Pengadegan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa kedua kelurahan itu masuk dalam tanggung jawab Pemprov DKI untuk penyiapan lahan. Cililitan dialokasikan sekitar Rp111 miliar, sementara Pengadegan mendapat estimasi Rp121 miliar.

Pramono menyampaikan bahwa puluhan bidang lahan di dua lokasi tersebut kini tengah dalam proses penyiapan agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar. Ia menargetkan seluruh pembebasan lahan bisa dirampungkan pada awal 2026, sehingga pembangunan tanggul dan pelebaran alur sungai dapat segera dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menurutnya, penataan Ciliwung ini juga berkaitan dengan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas. Ia menuturkan bahwa pekerjaan fisik TOD dijadwalkan mulai awal Januari, dan area sungai yang berada di bawah kawasan tersebut akan dibenahi agar dapat menjadi ruang publik yang nyaman bagi warga.

Rangkaian Hari Bakti ke-80 Kementerian PU turut membuka kegiatan susur sungai dan aksi bersih-bersih dari kawasan MT Haryono hingga Inlet Sodetan Ciliwung–Banjir Kanal Timur (BKT) pada Jumat (21/11/2025). Menteri PU Dody Hanggodo, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, dan jajaran Pemprov DKI turut hadir dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Dinkes DKI Gelar Operasi Katarak Gratis di Desember 2025, Kuota Terbatas untuk 100 Peserta

BACA JUGA:Pemprov DKI Adakan Pelatihan Bagi Sopir Mikrotrans yang Dinilai Ugal-Ugalan dan Tidak Ramah

Pada kesempatan itu, Pramono menekankan bahwa Ciliwung dan Kali Krukut menjadi dua sungai yang paling memengaruhi kondisi lalu lintas maupun potensi genangan di Jakarta, sehingga penanganannya perlu dilakukan lebih cepat. Ia memastikan bahwa pembersihan Krukut sepanjang 1,3 kilometer juga masuk dalam agenda penataan tahun depan.

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa koordinasi intensif dengan Pemprov DKI dilakukan hampir setiap hari untuk menentukan bagian tepi sungai yang harus dirapikan terlebih dahulu. Ia menilai proses pembersihan dan penataan sungai membutuhkan tahapan panjang dan tidak bisa selesai dalam waktu singkat.

Dody juga mengingatkan pentingnya pembenahan wilayah hulu sungai. Menurutnya, jika daerah hulu tidak dijaga, maka pengerukan yang dilakukan di hilir akan kembali tertutup lumpur ketika curah hujan tinggi.

Sungai Ciliwung memiliki panjang sekitar 120 kilometer, dengan hulu di Bogor dan bermuara ke pantai utara Jakarta. Penyempitan alur akibat bangunan di tepian sungai menjadi salah satu penyebab banjir tahunan. Pemerintah telah melakukan normalisasi sejak 2014 dengan target total 33 kilometer. Hingga kini, 16 kilometer telah selesai dikerjakan, sementara 17 kilometer lainnya masih dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan.

Normalisasi melintasi sejumlah wilayah seperti Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Cawang, Pengadegan, Cililitan, Pejaten Timur, hingga Jagakarsa dan Pasar Minggu. Penataan ini merupakan bagian dari rencana pengendalian banjir Jakarta yang menargetkan lebar alur sungai kembali ke ukuran ideal 35–50 meter.

Selain Ciliwung dan Krukut, Pramono menegaskan bahwa Sungai Pesanggrahan dan beberapa sungai lainnya juga akan digarap melalui pengerukan dan perawatan berkala agar aliran air tetap terkendali, terutama memasuki musim hujan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait