asn

Realita Guru Honorer: Pahlawan Tanpa Kepastian

Realita Guru Honorer: Pahlawan Tanpa Kepastian

Ilustrasi Guru Sedang Mengajar-pinterest-

LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM -Guru berfungsi sebagai fondasi utama dalam dunia pendidikan yang menentukan masa depan generasi bangsa. Namun, keadaan di lapangan mencerminkan adanya ketidakadilan mencolok antara guru honorer dan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Guru honorer sering kali menghadapi berbagai tantangan yang menyebabkan kualitas hidup dan pekerjaan mereka jauh lebih buruk dibandingkan dengan kolega mereka yang berstatus PNS.

A. Perbedaan Pendapatan 

 Salah satu faktor penting yang memisahkan nasib guru honorer dari guru PNS adalah pendapatan. guru PNS menerima gaji tetap yang sesuai dengan standar pemerintah, lengkap dengan berbagai tunjangan seperti tunjangan sertifikasi, tunjangan keluarga, serta insentif lainnya. Sebaliknya, guru honorer sering kali hanya mendapat honor yang sangat rendah, bahkan di bawah upah minimum provinsi (UMP).

 Di banyak daerah, honor yang diterima oleh guru honorer berkisar di antara Rp200.000 hingga Rp1.000.000 per bulan. Jumlah ini sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini memaksa banyak guru honorer untuk mencari pekerjaan tambahan, seperti menjadi pengemudi ojek online, berjualan, atau bekerja sebagai buruh harian, demi memenuhi kebutuhan mereka.

B. Rendahnya Perlindungan dan Jaminan Sosial 

 Guru PNS memiliki perlindungan jaminan sosial yang mencakup program pensiun, tunjangan kesehatan melalui BPJS kesehatan, serta akses ke program kesejahteraan lainnya. Sementara itu, guru honorer biasanya tidak mendapatkan jaminan sosial tersebut. Mereka tidak memiliki kepastian tentang masa depan, terutama saat menjelang usia pensiun.

 Kekurangan perlindungan ini membuat guru honorer rentan menghadapi risiko kesehatan, kecelakaan kerja, serta ketidakpastian finansial. Keadaan ini semakin memperburuk kualitas hidup mereka, baik secara fisik maupun mental.

C. Beban Kerja Serupa, Hak Berbeda 

 Ketidakadilan juga terlihat jelas dalam beban kerja yang dibebankan. Guru honorer sering kali memiliki beban kerja yang sama atau, dalam beberapa kasus, lebih berat dibandingkan guru PNS. Mereka harus mengajar dalam jumlah jam yang sama, mengikuti rapat, menyelesaikan tugas administrasi, hingga mengelola kegiatan ekstrakurikuler. Namun, penghargaan atas kerja keras mereka sangat tidak sebanding dengan yang diterima oleh guru PNS.

D. Status dan Pengakuan yang Rendah 

 Selain dari sisi finansial, guru honorer juga menghadapi masalah berkaitan dengan status sosial. Di banyak sekolah, guru honorer sering dipandang lebih rendah dibandingkan guru PNS, baik oleh rekan sesama guru, siswa, maupun masyarakat. Kondisi ini berpengaruh pada rasa percaya diri mereka dan penghargaan terhadap profesi guru secara keseluruhan.

E. Peluang Karir yang Terbatas 

 Guru PNS memiliki jalur karir yang jelas, seperti kenaikan pangkat dan jabatan struktural. Di sisi lain, guru honorer sering kali terjebak dalam posisi yang stagnan. Proses untuk diangkat menjadi PNS yang kompleks dan terbatasnya kuota rekrutmen membuat banyak guru honorer harus menunggu bertahun-tahun tanpa kepastian.

F. Usaha Peningkatkan yang Masih Kurang Optimal 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: