Chatbot di Dunia Pendidikan; Memberi Manfaat atau Jadi Ancaman?

Chatbot di Dunia Pendidikan; Memberi Manfaat atau Jadi Ancaman?

ilustrasi-Foto : Freepik.com-

RADAR TV - Pemanfaatan teknologi di berbagai aspek kehidupan menciptakan lingkungan yang terus beradaptasi seiring dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Salah satu bidang yang terdampak adalah dunia pendidikan yang banyak menggunakan teknologi dalam prosesnya seperti penggunaan platform online sebagai sarana belajar, diskusi secara daring (dalam jaringan) yang dapat dilakukan dimana saja, hingga pemanfaatan aplikasi-aplikasi berbasis kecerdasan buatan seperti Chatbot dalam membantu proses pembelajaran.

Pada awalnya, kecerdasan buatan dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia lebih efisien dan mudah. Pengembangan kecerdasan buatan seperti chatbot atau bot percakapan juga dibuat untuk memudahkan pengguna, terutama dalam pencarian informasi. Yang menjadi daya tarik utama dalam chatbot adalah bagaimana chatbot memberikan jawaban yang terstruktur, serta jawaban yang cepat dan tepat berdasarkan pertanyaan yang diberikan atau melalui percakapan sebelumnya. Melalui chatbot, manusia dapat dengan mudah mendapatkan jawaban terkait pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan cepat dan tepat. 

Berkaitan dengan dunia pendidikan, tentunya Chatbot ini menjadi salah satu sarana efektif untuk pembelajaran. Chatbot membuka peluang bagi siswa untuk mencari informasi dan menemukan jawaban dengan singkat dan cepat. Kemudahan akses belajar dan sistem yang responsif membuat Chatbot sering kali diutamakan dan menjadi andalan, baik oleh peserta didik maupun tenaga pendidik, dalam pemecahan masalah ataupun mencari solusi.

Namun, dibalik banyaknya manfaat, chatbot juga dapat menimbulkan dampak negatif. Terkadang atau dalam beberapa kasus, chatbot juga dapat menimbulkan kesalahan yang seringkali dipercaya oleh pengguna karena kurangnya ilmu yang dimiliki dan sifat ‘mudah percaya’ pada informasi yang baru didapat tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Hal ini kemudian bisa menimbulkan dampak negatif lainnya seperti kesalahpahaman atau bahkan miss-information yang berakibat buruk di kemudian hari. Selain itu, kecepatan chatbot dalam merespon pertanyaan-pertanyaan bagi pelajar juga menjadi ancaman baru. Sebagian pelajar kemudian bergantung pada jawaban-jawaban yang diterima dari hasil chatbot yang digunakan yang kemudian menjadi faktor terhambatnya kreativitas dan ide-ide baru.

Hal lain yang kemudian menimbulkan masalah baru adalah tenaga pendidik yang semakin kesulitan menumbuhkan minat belajar dikarenakan ketergantungan oleh penggunaan chatbot ini. Kecepatan respon yang menjadi kunci bagi pelajar dalam mendapatkan ilmu baru atau menyelesaikan tugas-tugas mereka, sehingga sebagian dari pelajar merasa bahwa seluruh respon atau jawaban yang dihasilkan chatbot ini dinilai benar tanpa mengkaji lebih lanjut.

Permasalahan lainnya yang ditimbulkan oleh chatbot dan menjadi kesulitan tersendiri adalah kasus plagiarisme. Respon atau jawaban yang diterima dari chatbot seringkali beragam dan memiliki bahasa yang berbeda-beda di setiap sesi diskusi sehingga menjadi tantangan baru untuk tenaga pendidik dalam menyeleksi jawaban-jawaban yang orisinil dan tepat.

Lantas, apakah kemudian hal ini menjadi penentu bahwa chatbot adalah suatu teknologi yang merugikan bagi pendidikan? Tentunya tidak sepenuhnya benar, karena chatbot tentunya juga memiliki manfaat bagi proses pendidikan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat teknologi seperti chatbot ini tidak menimbulkan dampak negatif. Perlu dilakukannya peningkatan pemahaman dalam menggunakan chatbot ini. Bagi tenaga pendidik, diperlukannya kreativitas dan ide-ide pembelajaran yang lebih beragam agar menarik minat pelajar. Selain itu, pengenalan teknologi sejak dini juga jadi faktor utama dalam mengendalikan pemanfaatan teknologi yang lebih baik. Para pelajar juga harus memahami tentang benar tidaknya respon dari chatbot dan bagaimana mendapatkan jawaban-jawaban yang efektif seperti memaksimalkan kualitas pertanyaan yang diajukan sehingga menghasilkan jawaban yang lebih baik.

Menurut penelitian Ahmad Eko Suryanto, Marko Ayaki Lumbantobing  dan Ratna Pancawati dalam jurnal of education menyebutkan baawa bahwa penggunaan chatbot dalam konteks pendidikan memberikan manfaat yang signifikan bagi guru dan siswa. Dari perspektif guru, chatbot dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran, memfasilitasi interaksi dengan siswa, dan meningkatkan kreativitas dalam proses pengajaran. 

Sementara itu, siswa juga mengalami peningkatan aksesibilitas terhadap materi pembelajaran, efisiensi dalam menyelesaikan tugas, dan interaksi yang lebih baik dengan materi pembelajaran. 

Meskipun demikian, tantangan seperti persiapan dan pelatihan yang diperlukan, serta kebutuhan akan verifikasi informasi yang diberikan oleh chatbot, tetap menjadi perhatian utama. Rekomendasi termasuk peningkatan persiapan dan pelatihan, pengembangan teknologi chatbot yang lebih canggih, verifikasi informasi yang lebih baik, dan kolaborasi antara penelitian dan praktisi pendidikan untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi chatbot dalam pendidikan di masa depan.

Dengan memanfaatkan chatbot secara bijak, tentunya meminimalisir kerugian yang ditimbulkan chatbot sehingga menghasilkan manfaat yang lebih baik untuk dunia pendidikan di masa depan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: journal educational research and development