Pekan Raya Lampung Kehilangan Orientasi Awal, EO Cuma Pikirkan Untung Besar Kini Ditinggal Pengunjung

Pekan Raya Lampung Kehilangan Orientasi Awal, EO Cuma Pikirkan Untung Besar Kini Ditinggal Pengunjung

LENGANG : Suasana Pekan Raya Lampung 2024.-Arif Goma-

Itu dibuktikan saat memesan 1 mangkuk makanan dengan 1 gelas minuman jeruk. 

Saat melakukan pembayaran, untuk pesanan tersebut dimintai harga sebesar Rp 30 ribu. 

Ditanya apakah kenaikan harga tersebut dikarenakan penyewaan tenant yang begitu mahal pedagang ini hanya menjawabnya dengan anggukan. 

Beralih ke area lain, tepatnya di Festival Kaya Rasa memiliki sistem penyewaan tenant yang berbeda dengan yang sebelumnya. 

Area ini berada di sebelah kiri setelah jalur dua dari gerbang masuk PRL. 

Sistem yang diberlakukan yakni bagi hasil. Pelaku usaha 80 persen dan penyelenggara PRL 20 persen. 

Pengakuan ini didapat langsung dari salah satu pedagang. Terpantau pula ada satu crew yang bersiaga disekitar pedagang yang akan langsung mendatangi pedagang setiap kali melakukan penjualan. 

"Bagi hasil, (PRL) 20 persen," katanya tanpa menyebutkan nama. 

Usai melakukan pembayaran 1 gelas minuman, uang yang sudah diterima oleh pedagang tiba-tiba langsung diserahkan kepada satu petugas perempuan yang sudah bersiaga. 

Petugas perempuan itu tampak mengenakan tanda pengenal dengan keterangan crew yang langsung mengambil uang pembayaran dan melakukan scan dengan ponselnya di lapak tersebut. 

Mengkonfirmasi beberapa hal tersebut, Manager Marketing PRL Adi tak membantahnya. 

Adi membenarkan soal biaya sewa tenant yang seharga Rp 17 juta tersebut. 

"Betul," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu 29 Mei 2024.

Meski begitu, Adi mengatakan bahwa tak semua tenant harga sewanya sebesar Rp 17 juta, ada juga yang harganya di bawah itu. 

"Ada 5 ada 7 jt juga," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: