Pelaku Perundungan di Pringsewu Datangi Rumah Korban, Keluarga Tegas Tolak Damai

Pelaku Perundungan di Pringsewu Datangi Rumah Korban, Keluarga Tegas Tolak Damai

--sumber foto : media x

RADARTVNEWS.COMKasus perundungan terhadap seorang siswi berinisial C di Kabupaten Pringsewu, Lampung, terus menuai perhatian publik. Video aksi tidak terpuji itu viral di media sosial dan memicu gelombang keprihatinan dari berbagai pihak. Pelaku utama yang diketahui bernama Intan, bersama beberapa rekannya, mendatangi kediaman korban di wilayah Gadingrejo pada Minggu (20/4/2024) dengan maksud untuk meminta maaf dan mengupayakan perdamaian.

Namun niat tersebut ditolak mentah-mentah oleh keluarga korban. Mereka menutup pintu damai dan menegaskan bahwa langkah hukum adalah satu-satunya jalur yang akan mereka tempuh untuk memperoleh keadilan bagi anak mereka.

“Korban dan keluarganya tidak menerima permintaan maaf. Saat ini proses hukum sudah berjalan,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan langsung momen kedatangan pelaku ke rumah korban.

Pihak keluarga telah resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pringsewu. Laporan itu diterima dan langsung ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. Hingga saat ini, proses penyelidikan tengah berlangsung dengan memeriksa korban serta sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

“Sementara hari ini masih pemeriksaan korban dan saksi-saksi,” kata Paur Humas Polres Pringsewu, Aipda Suhud, saat dikonfirmasi oleh tim Seputar Pringsewu pada Minggu sore.

Kasus ini menjadi sorotan luas, terutama karena video aksi perundungan yang terekam dengan jelas dan menyebar secara masif di dunia maya. Warganet ramai-ramai mengecam tindakan pelaku serta menyuarakan dukungan moral untuk korban. Mereka juga berharap proses hukum dapat berjalan secara transparan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

Berbagai kalangan masyarakat, termasuk aktivis perlindungan anak, turut menyayangkan terjadinya kasus kekerasan di lingkungan pelajar. Mereka menegaskan bahwa upaya pencegahan perundungan di sekolah harus diperkuat, dan pelaku harus mendapat pembinaan serta pertanggungjawaban hukum yang sesuai.

Sementara itu, pihak sekolah tempat korban dan pelaku bersekolah belum memberikan keterangan resmi. Namun dipastikan bahwa pihak kepolisian akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, terutama dalam membentuk lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Aparat berharap dukungan masyarakat terus mengalir agar korban mendapatkan keadilan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: