Peringatan Dini, BMKG Beri Sinyal Waspada Banjir Rob di Pesisir Lampung

Peringatan Dini, BMKG Beri Sinyal Waspada Banjir Rob di Pesisir Lampung

Peringatan Dini Waspada Banjir Rob yang Menghantui Pesisir Lampung-Foto : Dok-

RADAR TV – Ancaman bencana alam banjir sedang marak terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di provinsi Lampung.

Terbaru, Stasiun Metereologi Maritim BMKG  Lampung mengeluarkan peringatan dininya terkait potensi air pasang maksimal atau banjir rob pada wilayah Pesisir Lampung, Kamis, 23 Mei 2024.

Forcaster Stasiun Metereologi Maritim Restiana mengatakan jika pada bulan Mei ini kondisi bulan kini memasuki fase purnama ýang membuat air laut naik ke permukaan.

"Adanya pasang maksimum disertai dengan fase Bulan Purnama pada hari ini tanggal 23 Mei 2024 ýang  berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum tanggal 24-28 Mei 2024 dan juga  berpotensi terjadinya banjir di wilayah Pesisir," katanya.

Menurutnya, kondisi pasang tersebut diprediksi akan terjadi di wilayah seperti Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pesawaran,Pesisir  Lampung Timur, dan Pesisir Barat Lampung.

Tak hanya air pasang, kata dia air tersebut sangatlah berpotensi mengganggu seluruh aktivitas warga yang berada di wilayah tersebut.

"Kondisi ini juga  secara umum dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat," terangnya.

Oleh karenanya, BMKG Maritim Lampung meminta masyarakat Pesisir untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terkait banjir ýang biasanya dimulai pada malam hari itu.

"Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari Stasiun Meteorologi Maritim Panjang," tandasnya.

Sementara itu, Hujan deras yang melanda Kecamatan Banjit khususnya dan Way kanan umumnya 2 hari terahir, diduga menjadi penyebab meluapnya Way Umpu selain karena terus masifnya penggundulan hutan yang berada di hulu Sungai Umpu (Way Umpu red) yang memang berada di Banjit (Hutan Kawasan,red).  

“Alhamdulillah, walaupun jembatan gantung didusun II Kampung Rantau temiang Putus, akan tetapi tidak ada korban jiwa , selain itu masih ada 3 sampai 7 hektar sawah warga saya yang terendam air, “ ujar Umirji Kepala Kampung  Rantau Temiang Kecamatan Banjit  saat dikonfirmasi siang ini.

Masih menurut Umirji bahwa, Jembatan gantung yang putus karena diterjang banjirtersebut dibangun sejak zaman pemerintahan Tamanuri, dan direhap tahun 2019 yang lalu, dan tahun 2024 putus karena diterjang derasnya air Sungai Umpu.

Umirji juga menerangkan kalau sebenarnya Way umpu jarang sekali meluap, dan mungkin 5 atau 6 tahun yang ;lalu pernah banjir bandang seperti yang terjadi hari ini, itu diduga akibat curah hujan yang cukup timggi di bagian hulu sungai.


Banjiir Luapan Suang Way Umpu Way Kanan yang mengakibatkan Jembatan Putus-Foto : Hermansyah-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: