Panen Raya Tiba : Harga Gabah Kering Panen Anjlok Rp5 Ribu/Kg, Bappanas Jangan Diam Saja

Panen Raya Tiba : Harga Gabah Kering Panen Anjlok Rp5 Ribu/Kg, Bappanas Jangan Diam Saja

DILEMA : Petani di Lampung menjerit karena harga gabah anlok saat panen raya.-Radar tv-

RADARTV – Sejumlah daerah di Provinsi Lamung mulai panen raya padi di akhir Maret hingga April 2024. 

Masalah baru muncul, harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) anjlok. Para petani (penyangga tatanan ekonomi Indonesia) mengeluhkan harga gabah yang terjun bebas. 

Harga GKP yang semula di bulan Februari masih dijual 7.500 rupiah sampai 8.000 perkilogram, sekarang hanya 5 ribu rupiah saja.

”Sungguh sangat disayangkan, di mana operasional penanam padi yang meningkat, kesenjangan dan kesejahteraan petani tak di perhatikan,” kata Ketua Asosiasi Penggilingan Padi Rakyat Siger Lampung (ASPPARASILA)  Riyan Suryanto kepada radar lampung media group, Senin 1 April 2024.

Riyan mendesak agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) resposnif dan cepat tanggap dalam memahami situasi pertanian di Indonesia yang berucah sangat cepat. 

Seharusnya, Bapanas memiliki beberapa skenario atau skema kebijakan yang siap diambil dalam perubahan kondisi – kondisi tertentu. Antara lain menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) 

”Selama Bapanas tidak menetapkan HPP terbaru atas GKP atau GKG maka di tingkat petani, penggilingan padi akan terus begejolak, karena jika mau mengikuti aturan GKG sekarang hanya 5.000 maka penyerapan beras di Bulog untuk medium harga 9.950 rupiah perkilogram,” ujar Riyan.

Ketua ASPPARASILA ini menegaskan tentu tidak sebanding dengan harapan petani. Selama ini, berat beban petani di Indonesia juga di Lampung harus dihadapkan dengan gagal panen, seperti banjir dan hama belum lagi operasional petani bertambah karena kenaikan harga BBM. 

”Kami sangat berharap Bapanas menetapkan HPP GKP yang sesuai. Dengan pertimbangan jerih payah petani. Jangan buat petani Indonesia malas tanam padi karena tidak terjamin kesejahteraan bagi petani,” tegas dia.

BACA JUGA: Gubernur Lampung Diminta Konkret Urusi Monopoli Harga Gabah

Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah Indonesia yang cepat buka keran impor. Dengan begitu bukan petani Indonesia yang sejahtera tapi negara tetangga.

”Masa mau impor terus, buat apa lahan lebar di Indonesia kalau tidak ditanam padi,” tuturnya.

Bapanas Baru Akan Kaji HPP 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: