Picu Kerusakan Jalinsum : Puluhan Truk Angkutan Batubara Diadang Massa, Dipaksa Putar Balik

Picu Kerusakan Jalinsum : Puluhan Truk Angkutan Batubara Diadang Massa, Dipaksa Putar Balik

MENCEKAM : Aksi pengadaan truk batubara di Lampung Utara, Kamis 21 Maret 2024 malam.-sastra sudadi-

RADARTV – Dinilai menjadi biang keladi kerusakan jalan linta Sumatra (jalinsum). Puluhan truk angkutan batubara diadang massa. Mereka juga meminta sopir truk putar balik menuju lokasi awal pemberangkatan di Sumatra Selatan (Sumsel).

Puluhan massa gabungan dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengadang kendaraan berat berisi muatan batubara dan truk kelebihan tonase lainnya.

Massa marah dan geram, meminta truk putar balik. Tindakan ini dipicu truk batubara sebagai penyebab kerusakan jalan nasional.

Tindakan ini juga menunjukan sifat lemah penindakan truk over dimenssion over load (ODOL) oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung dan Pemkab Lampung Utara dan Way Kanan. 

Suasana jalan linta Sumatra di depan Terminal Induk Simpang Propau, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Kamis 21 Maret 2024 malam mencekam.

Menyusul aksi sweeping puluhan elemen masyarakat atas kendaraan over dimension over load atau ODOL yang melintas dari arah Sumatra Selatan menuju Bandar Lampung.

Sambil membawa senter, mereka berdiri di tengah jalan dan mengadang semua kendaraan jenis truk yang hendak melintas. 

BACA JUGA: Difitnah Terima Uang, Satgas Tersinggung Pilih Mogok Kerja Tak Mau Halau Gajah di Suoh Lampung

Massa memeriksa satu persatu truk. Jika kedapatan ada truk angkutan batubara atau angkutan lain yang melebihi tonase. 

Maka sopir truk lantas diminta putar balik. Pulang ke pool perusahaan jasa angkutan barubara. Tak ada satupun truk ODOL yang lolos. 

Target massa adalah truk angkutan batubara dan truk ODOL lainnya. Total ada sekitar 35 unit truk dipaksa berhenti dan diminta putar balik. 

Para sopir tak berdaya dan lantas terpaksa putar balik kendaraannya dengan pengawalan Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Utara.

Mereka tak kuasa untuk melakukan perlawanan karena jumlah massa lebih banyak. Setelah menghubungi perusahaan, para sopir akhirnya balik kanan. 

”Mau gimana lagi Bang. Saya ini kan cuma sopir ekspedisi. Kalau memang diminta putar balik ya kita ikuti,” kata  Ali Mafhud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: