asn

Gibran Jadi Saksi Tenggelamnya Remaja 14 Tahun di Bendungan Way Besai Lampung

Gibran Jadi Saksi Tenggelamnya Remaja 14 Tahun di Bendungan Way Besai Lampung

EVAKUASI : Proses pencarian remaja yang tenggelam di aliran Wau Besai, Lampung.-Dedy Tarnando-

RADARTV – Proses pencarian korban tenggelam di aliran Bendungan Way Besai, Kampung Bonglai, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, pada Sabtu 20 Januari 2024, menarik perhatian warga.

Tim gabungan kepolisian, TNI dan warga mencoba mencari Adi Pratama yang tenggelam di aliran bendungan. Remaja 14 tahun itu diduga berada di dasar Way Besai, yang memiliki arus sangat deras.

Gibran salah satu saksi dalam peristiwa tenggelamnya remaja asal Kampung Campang Lapang, Banjit menuturkan musibah tenggelamnya remaja itu diawali dari usaha Adi untuk mengambil bola voli di aliran bendungan.

Awalnya Adi bersama remaja lain tengah bermain bola voli di lapangan tak jauh dari bendungan. Dalam satu game, bola keluar lapangan dan jatuh di aliran Way Besai. Korban bermaksud mengambil bola dengan cara berenang.

Nahas, korban tak memperhatikan aliran sungai yang sore kemarin mengalir begitu derasnya. Korban tak kuasa melawan gulungan air bergejolak. Sesaat kemudian, para saksi tak lagi mampu melihat anak yang tengah beranjak menuju remaja itu. 

Gibran, salah satu saksi mata menuturkan sebelum bola voli nyemplung masuk aliran sungai. Sejumlah remaja dan warga setempat memang biasa olahraga bola voli di lapangan tak jauh dari bendungan.

”Bola masuk aliran bendungan. Korban berinisiatif untuk mengambilnya,” jelas Gibran.

Pria 25 tahun ini menyatakan dalam kondisi aliran normal, anak – anak biasa mengambil bola yang masuk ke aliran bendungan. Namun sejak beberapa hari terkahir, memang curah hujan tinggi hingga mengakibatkan debit air naik dan berimbas dengan kencangnya aliran air buangan dari atas bendungan. 

”Korban berenang mendekati bola. Namun, tubuh korban tergulung air mutar dan terbawa hingga ke dasar air,” tandasnya.

Dari atas bendungan, para saksi tak lagi melihat tubuh Adi. Sejumlah warga lantas memberikan laporan kepada aparat kampung dan aparat penegak hukum. Menggunakan alat seadanya sejak pukul 16.00 petang mulai dilakukan proses pencarian

Proses pencarian lumayan sulit dan terkendala air deras dan sedikit keruh kecoklatan. Baru selang hamper 5 jam kemudian, proses pencarian di tengah kegelapan malam menemukan titik terang.

”Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung diserahkan kepada keluarga,” jelasnya.  

Warga Diminta Hati - Hati 

Pihak aparat dari Bhabinkamtibmas menimbau kepada warga dan remaja agar lebih hati – hati jikalau beraktvitas di sekitar bendungan dan alirannya. Diminta waspada karena aliran sungai dalam debit tinggi dan sangat membahayakan diri, jikalau dipaksakan untuk berenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: