asn

Kisah Ibu dan Anak : Pendaki Wafat Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Sempat Live Berbagi Kebahagiaan di Puncak

Kisah Ibu dan Anak : Pendaki Wafat Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Sempat Live Berbagi Kebahagiaan di Puncak

BAGI MOMEN BAHAGIA : Ibu dan anak yang wafat saat erupsi Gunung Marapi. -tangkap layar-

RADARTV – Tim gabungan Basarnas berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal dunia dan selamat erupsi Gunung Marapi, Provinsi Sumatra Barat, Ahad 3 Desember 2023, petang. Total ada 23 pendaki meninggal dunia (MD) dan 52 korban selamat dengan sejumlah luka – luka. 

Korban terakhir yang berhasil dievakuasi dalam keadaan MD adalah Siska Afriani, pada Rabu 6 Desember malam. Jasad Siska ditemukan di sekitar kawah tak jauh dari Taman Edelweis. 

Terdapat sejumlah fakta – fakta mengharukan atas peristia meletusnya gunung berapi dengan ketinggian 2.891 mdpl (meter di atas permukaan laut) itu. 

Antara lain kisah haru ibu dan anak yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Novita Intan Sari dan anaknya Wahlul Alde Putra. Sang ibu berusia 39 tahun itu turut membersamai putranya mendaki Gunung Marapi

Selama ini, Wahlul dikenal sebagai anggota pecinta alam yang kerap menghabiskan waktu akhir pekan dengan melakukan aktivitas pendakian gunung. Merasa tertarik, sang ibu meminta ikut mendaki gunung berapi berstatus waspada bersama rekan – rekan Wahlul. 

Ibu dan anak ini merupakan warga Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sesaat sebelum erupsi atau letusan terjadi, mereka sempat melakukan live di sosial media Tik Tok, dari puncak Gunung Marapi untuk mengabadikan momen pendakian.

BACA JUGA:Yasirli Amri Bersama 22 Pendaki Ditemukan Wafat Di Area Puncak Gunung Marapi

Dalam perjalanan menuju puncak itu, sang bunda bersama sejumlah pendaki pria dan 2 pendaki perempuan yang diduga adalah Yasirli Amri dan Zhafira Zahrim Febrina. 

Mereka tampak ceria dan bersemangat, tanpa tahu ada peristiwa besar beberapa saat kemudian yang akan merenggut nyawa 23 pendaki. Banyak komentar pujian dari netizen saat sang bunda membagikan momen haru dan membahagiakan. Memang perasaan seperti itulah yang didapatkan oleh pendaki ketika mampu sampai di puncak gunung yang dituju. 

Siaran live sempat terganggu karena sinyal lemah, namun secara jelas dapat diketahui jika para korban ini sempat memasang sejumlah bendera Palestina di atas gunung. 

”Dingin,” ujar sang ibu saat live dengan gerakan 360 derajat. 

Selain tampil live, ibu dan anak berkacamaata tebal ini sempat foto berdua di atas puncak gunung di tepi kawah dengan mengangkat papan keterangan bertuliskan Gunung Marapi 2891 MDPL Puncak Kawa Gudester. 

Ikbal, pendaki selamat dalam peristiwa ini menjelaskan rombongannya mulai muncak sekira pukul 11.00 siang. Sedari pagi memang banyak sekali pendaki yang sudah hilir mudik bergantian menuju puncak. 

Korban tewas adalah mereka yang naik puncak agak siang dan ketika terjadi letusan gunung merapi masih berada dalam radius yang sangat dekat dengan kawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: