Gunung Anak Krakatau Seharian 9 Kali Meletus, Ini Kondisi Terakhirnya!

Gunung Anak Krakatau Seharian 9 Kali Meletus, Ini Kondisi Terakhirnya!

SIAGA : Status Gunung Anak Krakatau level III Siaga.-pvmbg-

Aktivitas vulkanik Gn. Anak Krakatau masih sangat aktif sejak erupsi tahun 2018 yang telah mengubah morfologi tubuhnya akibat kejadian tsunami Desember 2018.

Hingga saat ini aktivitas erupsi masih terjadi setiap tahunnya dan selama tahun 2023 telah terekam sebanyak 415 kali gempa letusan dengan ketinggian kolom erupsi bervariasi antara 50 – 3500 meter di atas puncak.

Perkembangan terakhir aktivitas Gn. Anak Krakatau sebagai berikut :

Terjadi peningkatan kegempaan signifikan tanggal 28 Oktober 2023 dimana terekam 50 kali Gempa Vulkanik Dalam, 43 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 37 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak, dan meningkatnya amplitude Gempa Tremor Menerus hingga 76 mm. 

Hal ini menunjukkan adanya suplai magma ke permukaan yang disertai dengan peningkatan tekanan pada kedalaman dangkal. Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya erupsi eksplosif maupun efusif.

Pengamatan deformasi dengan menggunakan tiltmeter menunjukkan terjadinya inflasi sumbu tangensial dan radial di stasiun Tanjung masing-masing sebesar 50 microradian dan 15 microradian sejak April 2023. 

Sedangkan pada stasiun LAVA93 menunjukkan terjadinya inflasi pada sumbu radial sebesar 30 microradian sejak September 2023. Hal ini mengkonfirmasi teradinya peningkatan tekanan pada kedalaman dangkal.

Pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 25 – 300 meter di atas puncak kawah.

Potensi bahaya dari aktivitas Gn. Anak Krakatau adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi, namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh. 

Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh. Potensi bahaya longsoran tubuh GAK secara historis merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi.

Rekomendasi Level III (Siaga) 

- Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif.

- Kawasan di luar radius 5 km aman dari ancaman erupsi, kecuali sebaran abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin.

- Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang dan Pandeglang serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BACA JUGA:Eksotisme Pijar Erupsi Gunung Anak Krakatau Saat Malam Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: