asn

KPU Resmi Hapus Debat Khusus Cawapres, Ini Tanggapan Para Cawapres!

KPU Resmi Hapus Debat Khusus Cawapres, Ini Tanggapan Para Cawapres!

SAH : KPU tetapkan surat suara tiga pasang capres - cawapres Pilpres 2023.-KPU-

BACA JUGA:Ini Dia, Sosok Kapten Tim Pemenangan Daerah Capres dan Cawapres di Provinsi Lampung

Menkopolhukam itu menyatakan penghapusan tahapan debat khusus cawapres akan merngurangi penilaian masyarakat atas kualitas cawapres secara utuh. 

”Bilang ke KPU jikalau ditiadakan akan mengurangi penilaian kualitas cawapres secara utuh. Kalau saya siap,” tegas Mahfud kepada wartawan.

Cawapres nomor urut 02 tidak memberikan jawaban jelas dan tegas atas keputusan KPU meniadakan penghapusan tahapan khusus debat cawapres.

Berbeda dengan dua cawapres lain yang memberikan kesempatan khusus dalam sesi wawancara. Gibran dengan gaya santainya, nyaris tak berhenti sama sekali, terus berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya.    

Sejumlah wartawan salin berebut mengajukan pertanyaan terkait debat pilpres pasangan capres – cawapres perdana yang akan dilaksanakan 12 Desember 2023. Apakah dirinya akan datang menghadiri acara debat. Karena selama ini muncul banyak anggapan jikalau dirinya kerap menghindari atau mengelak dari undangan resmi debat di kampus – kampus.

”Ya, entar datang pas debat resmi ya,” kata Gibran dengan nada dan wajah datar sambil berlalu menuju mobil.

KPU Dinilai Bias dan Rugikan Paslon Tertentu 

Kebijakan KPU ini diakui Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati, KPU memang diberikan kewenangan untuk mengatur teknis pelaksanaan debat capres-cawapres. 

Neni mengingatkan agar KPU bersikap adil dalam memperlakukan setiap pasangan calon. "Jangan sampai ada tindakan yang merugikan dan menguntungkan pasangan calon lainnya," kata Neni

Ray Rangkuti pengamat politik nasional menilai, tindakan itu semakin membuat KPU sebagai penyelenggara pemilu tidak jelas. "Semakin tidak jelas arah KPU, jadi kita layak bertanya ada apa dengan mereka sebenarnya," kata Ray seperti dilansir Republika, kemarin. 

KPU dinilai membuat buram debat yang akan digelar dalam lima sesi tersebut. Padahal, Ray merasa, seharusnya KPU bisa membuat debat-debat itu lebih tegas mana yang debat capres mana yang debat cawapres.

”Misal, debat khusus capres digelar dua kali, debat khusus cawapres dibuat dua kali dan satu kali debat berbarengan capres-cawapres,” jelansya. 

Ray berpendapat, peniadaan debat khusus capres atau cawapres menimbulkan banyak tanya. "Kenapa diburamkan begini, jadi debat cawapres capresnya ikut, debat capres cawapresnya ikut," ujar pendiri Lingkar Madani (Lima).

Tindakan menghapus debat khusus cawapres itu malah akan makin menambah beban kekhawatiran publik kepada KPU. Padahal, kepercayaan publik terhadap KPU sangat diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: