Kisah Mereka, Menjadi Pengasuh dan Penyintas Penyakit Ketiga Tertinggi di Indonesia
Worksop MSD Indonesia dan YKI bertema "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya”--
Sedangkan Retno Noto Soedjono, penyintas kanker paru mengisahkan ketika dokter mendiagnosisnya dengan kanker, seketika terguncang.
"Saya tidak tahu harus bagaimana nasib hidup saya kedepannya. Secara emosional saya ingin menyerah. Tapi, saya bersyukur sekali karena keluarga saya selalu ada dan hadir untuk memberikan saya dukungan" katanya.
BACA JUGA:
Waspada, Lampung di Kepung Provinsi Cacar Monyet
"Mereka mau mengubah rutinitasnya demi menemani saya setiap hari; mengikuti proses pengobatan saya, selalu mengajak saya ngobrol supaya saya tidak merasa sendirian hingga selalu menghujani saya dengan pelukan" tambah Retno.
Sebagai penyintas, Itu sangat menguatkannya dan membuatnya bisa melewati masa sulit dalam hidup. "Terus melihat kedepan menanti hari esok yang lebih cerah. Support sangat penting" beber Retno Noto Soedjono, yang juga anggota Yayasan Kanker Indonesia.
Selain Hada dan Retno, dua profesor juga menjadi narasumber yakni Ketua Umum YKI Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP, dan Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K), Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedoteran Respirasi FKUI. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: