Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Ganjar Turun, Anies Naik

Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Ganjar Turun, Anies Naik

SURVEI TERBARU : Hasil survei IPO. -metrotv-

RADARTV – Jelang memasuki masa kampanye, elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ( (capres & cawapres) Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Amin) mengalami kenaikan signifikan. Untuk elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD turun dan posisi pertama tetap Prabowo – Gibran Rakabuming Raka.  

Dari survey yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan pasangan Pragib di peringkat teratas dengan 36,2 %. Posisi kedua terjadi pergeseran, jikalau selama ini menampatkan pasangan Amin di posisi ketiga, maka dalam survey IPO ini menempatkan pasangan capres – cawapres nomor urut 1 itu di peringkat kedua dengan 34,1 %. 

Untuk posisi Ganjar Pranowo – Mahfud MD (Gama) anjlok di peringkat tiga dengan 27, 1 %. Sedangkan posisi warga yang tidak tahu dan tidak memilik mencapai 2,6 %. 

Kesempatan ini, IPO juga merilis elektabilitas capres tanpa diserta pendamping cawapres. Peringkat satu tetap diraih Prabowo Subianto dengan 37,5 %, disusul Anies Rasyid Baswedan dengan meraih 32,7 % dan terakhir Ganjar Pranowo memperoleh 28,3 % serta yang tidak menjawab dan tidak hau mencapai 1,5 %.

Direktur IPO Dedy Kurnia Syahputra mengatakan ada sejumlah factor penyebab elektablitas Anies naik dan Ganjar turun. 

Diantaranya sikap Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan mengkritik sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo, yang merupakan juga kader partai sama. 

”Tentunya kritikan tajam ini memengaruhi hasil survey secara keseluruhan,” tandas Direktur Indonesia Political Opinion. 

Lantas apa penyebab elektablitas pasangan Amin naik. Ini dikarenakan pasangan Anies – Cak Imin tidak memberikan reaksi atas keputusna MK yang sempat menghebohkan jagat politik Indoensia. ”Cara merespon yang santun inilah membuat masyarakat menaruh simpatik kepada pasangan Amin. 

Sikap Presiden Jokowi mendukung pasangan Prabowo – Gibran dan meninggalkan pasangan Ganjar – Mahfud MD ini menyebabkan pengaruh di akar rumput. Banyak kader dan pemilih PDI Perjuangan yang terbelah, kini berbalik tetap mendukung Jokowi. 

”Jadi kebijakan Jokowi meninggalkan Ganjar dari PDIP ini turut menyedot akar rumput PDI Perjuangan di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Maka terlihat jelas pertarungan perebutan massa PDIP di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai basis terkuat parpol berlambang Banteng dengan moncong putih itu. Punbegitu dengan lumbung – lumbung suara kemenangan PDIP saat mendukung Jokowi dari di Lampung, Kalimantan Barat, Bali dan sejumlah daerah lain ikut terbelah meninggalkan PDIP dan ikut arah Jokowi. 

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan terjadi “kagetan” perpindahan dukungan suara dari massa PDIP yang tetap setiap mendukung Jokowi. Gaya politik Ganjar mengkritik Jokowi membuat kaum loyalis PDIP meninggalkan Ganjar. (*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: