asn

Palestina, dari Semangka Hingga Buzzer Zionis

Palestina, dari Semangka Hingga Buzzer Zionis

--

Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukan tanpa alasan dan bukan hal baru. Ini pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, dan mencaplok Yerusalem Timur. 

Pada saat itu, pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai pelanggaran pidana di Gaza dan Tepi Barat. 

Pemerintah Israel tidak hanya menyita bendera tapi juga menindak tanpa ampun si pembawa bendera. 

Simbol semangka juga merupakan upaya para penggiat pro Palestina menghindari banned di media sosial. 

Israel mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada tahun 1993, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo. 

Bendera tersebut dianggap mewakili Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat. Namun penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan dan solidaritas Palestina masih lestari sampai hari ini. 

 

Yaman dan Panas Dingin Pemimpin Arab 

Yaman menjadi negara pertama yang secara terbuka menyatakan perang terhadap Israel untuk membela Palestina. 

Kelompok Houthi Yaman sejak sepekan ini aktif mengirim tembakan rudal dan drone ke wilayah zionis sejak Selasa lalu. 

Milisi Houthi menargetkan drone ke arah pelabuhan Eliat, Israel, di Laut Merah. Diwilayah ini membentang pipa minyak dan gas yang menjadi sumber kehidupan Israel. 

Sikap tak kalah tegas juga dilakukan Bahrain yang mengusir duta besar Israel, dan menarik duta besarnya dari Tel Aviv, dan memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel. 

Dukungan lain justru disuarakan negara-negara Amerika Selatan dan Benua Afrika. Dari Amerika Selatan, Kolombia melayangkan protes diplomatik terhadap Israel.

Presiden Kolombia Gustavo Petro menarik duta besarnya dan memutuskan hubungan diplomatik atas pembantaian rakyat Palestina yang dilakukan Israel. 

Disusul Bolivia dengan tegas memutuskan hubungan diplomatik. Alasannya, karena "kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: