Palestina, dari Semangka Hingga Buzzer Zionis
--
RADARTV - Kebiadaban zionis Israel terhadap warga Palestina masih terus berlanjut. Bom demi bom penjajah dijatuhkan dan merenggut nyawa bayi, perempuan dan warga sipil tak bersenjata setiap saat.
Kendati aksi genosida terang-terangan dilakukan zionis dihadapan PBB dan negara negara muslim, namun seperti biasa, PBB hilang taji. Hanya sekedar menyayangkan tanpa sanksi.
Padahal, zionis mengabaikan resolusi gencatan senjata antara pejuang Hamas dan Israel yang disepakati 120 negara dalam sidang Majelis Umum.
Resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza ini diajukan oleh Yordania atas nama negara Arab dalam sidang, Jumat (27/10/2023).
Sebanyak 120 suara mendukung, 14 menolak, dan 45 abstain terhadap resolusi. Sudah bisa ditebak, dari negara-negara yang menolak gencatan senjata, dua diantaranya adalah zionis Israel dan "induk semang"nya sekaligus sekutu kuatnya yakni Amerika Serikat.
Bangsa barbar ini mengesampingkan rasa kemanusiaan. Mereka haus pembantaian. Berambisi menghabisi setiap nyawa Palestina. Kebrutalan yang miris.
Sebab pembantaian ini diilakukan oleh bangsa yang dalam sejarahnya juga mengalami perlakuan serupa era Nazi dibawah Adolf Hitler.
Bangsa yang pernah tertindas, dan terusir dari eropa lalu disambut hangat masyarakat Palestina.
Ditempa penindasan zionis selama beberapa dekade terakhir, membuat urat gentar warga Palestina sebagai benteng terakhir penjaga Masjidil Aqsa nyaris tak lagi mereka miliki. Kematian adalah syahid.
Mereka bertahan di tanahnya. Perlawanan tetap masif dilakukan. Mereka tak ingin Tragedi "Nakba" terulang.
Tragedi yang juga dikenal sebagai Malapetaka Palestina, yakni penghancuran masyarakat dan tanah air Palestina pada tahun 1948, dan pemindahan permanen sebagian besar orang Arab Palestina.
Peristiwa ini merupakan akibat dari deklarasi kemerdekaan Israel pada tanggal 14 Mei 1948, yang didukung oleh Inggris dan Amerika Serikat.
Tak hanya lewat senjata dan batu, sejak serangan brutal zionis Israel simbol solidaritas perlawanan kembali muncul di berbagai media sosial. Dalam bentuk emoji, dalam bentuk karya seni, tapi dalam wujud buah semangka.
Semangka bagi warga Palestina mewakili identitas nasional, hubungan dengan tanah air, solidaritas dan perlawanan. Karena kesamaan warna dengan bendera Palestina (merah, hijau, putih, hitam).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: