BANNER HEADER DISWAY HD

Hypophrenia: Kondisi Emosional yang Bikin Sedih Tiba-Tiba

Hypophrenia: Kondisi Emosional yang Bikin Sedih Tiba-Tiba

--istimewa

RADARTVNEWS.COM - Pernahkah kamu merasakan kesedihan mendalam tanpa tahu apa penyebabnya? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami hypophrenia, sebuah kondisi emosional di mana seseorang merasa sedih tanpa alasan yang jelas.

Hypophrenia bukanlah gangguan mental resmi dalam dunia medis, melainkan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan emosional yang tiba-tiba menurun tanpa pemicu yang spesifik. Banyak orang mengalami hal ini ketika sedang dalam tekanan, kelelahan emosional, atau merasa kosong secara batin.

Gejala Hypophrenia yang Perlu Diwaspadai

Gejala hypophrenia sering kali dianggap sebagai masalah suasana hati biasa, sehingga jarang disadari oleh penderitanya. Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa muncul pada penderita hypophrenia:

Kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas sehari-hari, emosi datar atau tumpul, mudah merasa sedih tanpa alasan jelas, kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, sulit tidur atau tidur berlebihan, nafsu makan menurun atau meningkat drastic.

Pada sebagian kasus, hypophrenia muncul sebagai bagian dari kondisi lain, seperti skizofrenia, depresi berat, atau efek samping obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, gejalanya dapat disertai keluhan fisik atau psikologis lain yang lebih spesifik.BACA JUGA:Mengenal OCD, Gangguan Mental yang Bisa Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari

Penyebab Hypophrenia

1. Stres

Stres yang berlangsung lama, seperti tekanan dalam belajar, konflik keluarga, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah ekonomi, dapat menjadi pemicu munculnya hypophrenia. Kondisi-kondisi tersebut membuat seseorang lebih rentan mengalami perubahan suasana hati hingga akhirnya kesulitan mengekspresikan emosi dengan wajar. Jika stres atau beban emosi tidak segera diatasi, lama-kelamaan bisa berdampak pada kesehatan mental. Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan semangat, mudah sedih, bahkan sulit merasakan kebahagiaan, sehingga menyebabkan hypophrenia.

2. Riwayat Gangguan Mental

Orang yang punya riwayat gangguan mental, seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan kecemasan, cenderung lebih berisiko mengalami hypophrenia. Hal ini karena gangguan mental bisa memengaruhi cara seseorang mengolah dan mengekspresikan emosi. Selain itu, bila keluarga dekat juga memiliki riwayat gangguan kejiwaan, risiko mengalami hypophrenia bisa semakin tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk lebih peka terhadap perubahan suasana hati atau ekspresi emosi, terutama bila punya riwayat masalah serupa.

3. Pola Hidup Tidak Sehat

Pola hidup tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan yang tidak teratur, serta jarang berolahraga, juga dapat meningkatkan risiko hypophrenia. Hal ini karena gaya hidup tidak sehat bisa berpengaruh terhadap kesehatan otak dan suasana hati. Jika dibiarkan, kondisi tersebut lama-kelamaan bisa menyebabkan energi menurun dan perasaan mudah lelah, sehingga memengaruhi ekspresi emosi sehari-hari.

4. Rasa Khawatir yang Berlebihan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: