BANNER HEADER DISWAY HD

Ketidakpercayaan Diri: Fenomena Psikologis yang Semakin Meningkat di Tengah Tekanan Sosial

Ketidakpercayaan Diri: Fenomena Psikologis yang Semakin Meningkat di Tengah Tekanan Sosial

ilustrasi-foto:Ist-

RADARTVNEWS.COM – Ketidakpercayaan diri menjadi salah satu persoalan psikologis yang kian banyak dialami oleh individu dari berbagai usia. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari hubungan sosial, performa akademik, hingga peluang karier.

Fenomena ini tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan. Tekanan dari lingkungan sekitar menjadi salah satu pemicu utama, terutama dalam bentuk standar sosial yang tidak realistis. Di era media sosial, individu kerap membandingkan dirinya dengan pencapaian atau penampilan orang lain, yang ditampilkan secara selektif dan terkurasi. Akibatnya, muncul perasaan tidak cukup baik, tidak layak, atau kurang berharga.

Selain faktor sosial, pola asuh dalam keluarga juga berperan besar. Individu yang tumbuh dalam lingkungan dengan kritik berlebihan, kurangnya dukungan emosional, atau harapan yang terlalu tinggi berisiko mengalami penurunan rasa percaya diri sejak dini. Ketika penghargaan terhadap usaha tidak diberikan, individu belajar untuk meragukan kemampuan diri sendiri, bahkan dalam situasi yang sebenarnya berada dalam jangkauan kemampuannya.

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah pengalaman masa lalu, terutama yang bersifat traumatis. Gagal dalam hubungan, penolakan, atau pengalaman direndahkan di tempat kerja maupun sekolah dapat tertanam dalam memori jangka panjang dan memengaruhi pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Dalam beberapa kasus, hal ini berkembang menjadi kecemasan sosial, rasa malu yang ekstrem, atau bahkan depresi ringan hingga berat.

Di sisi lain, sistem pendidikan dan budaya persaingan yang ketat turut memperkuat tekanan psikologis. Kurangnya ruang untuk gagal secara sehat, minimnya penguatan terhadap potensi individual, dan penekanan pada nilai akademik sebagai tolok ukur utama menjadi pemicu lain dari terbentuknya kepribadian yang tidak percaya diri.

Ketidakpercayaan diri yang tidak ditangani dapat berdampak serius dalam jangka panjang. Individu cenderung menghindari tantangan, menolak kesempatan, dan menyalahkan diri sendiri atas setiap kegagalan. Akibatnya, potensi yang sebenarnya dimiliki tidak pernah benar-benar berkembang.

BACA JUGA:Percaya Diri Tak Hanya Karena Cantik: Wangi dan Rapi Jadi Faktor Penting yang Sering Terabaikan

 

Upaya Pencegahan dan Penanganan

Peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental menjadi langkah awal yang penting. Lingkungan yang suportif, komunikasi yang terbuka, dan edukasi tentang pentingnya menerima diri sendiri menjadi kunci dalam membentuk rasa percaya diri yang sehat. Selain itu, terapi psikologis seperti konseling atau cognitive behavioral therapy (CBT) terbukti efektif dalam membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir negatif terhadap dirinya sendiri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: