Skandal Bendera SEA Games: Panitia Dikecam Setelah Pasang Bendera Indonesia Jadi Laos
Blunder SEA Games 2025--Istimewa
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) segera merespons insiden ini dengan melayangkan protes keras kepada Panitia Penyelenggara SEA Games 2025. Ketua Umum KOI menuntut permintaan maaf secara terbuka dan resmi, serta tindakan korektif segera agar kesalahan yang menyangkut simbol negara tidak terulang kembali.
"Ini adalah kesalahan yang sangat sensitif dan seharusnya tidak terjadi di level kompetisi internasional sekelas SEA Games. Kami menuntut agar Panitia Penyelenggara segera mengoreksi, menyelidiki penyebabnya, dan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang bertanggung jawab," ujar perwakilan KOI di Bangkok.
Menanggapi kritik keras tersebut, Panitia Penyelenggara SEA Games 2025 segera mengeluarkan pernyataan resmi yang berisi permohonan maaf terbuka kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia, Thailand, Laos, dan Vietnam. Mereka mengakui bahwa kesalahan tersebut merupakan murni blunder teknis atau human error yang dilakukan oleh tim produksi.
Panitia berjanji akan segera melakukan audit internal dan menyelidiki secara menyeluruh bagaimana kesalahan database grafis tersebut bisa lolos dari pemeriksaan akhir. Pihak-pihak yang lalai dan terbukti bertanggung jawab atas kesalahan fatal ini dipastikan akan menerima sanksi disiplin sesuai peraturan.
Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi dalam sejarah SEA Games. Kasus serupa pernah terjadi di masa lalu dan selalu menimbulkan gejolak diplomatik serta kecaman keras, mengingatkan betapa pentingnya menjaga detail yang menyangkut kehormatan nasional.
Blunder bendera ini secara otomatis mencoreng citra Panitia Penyelenggara yang seharusnya mampu memastikan kesiapan teknis sebelum perhelatan resmi berlangsung, terutama terkait dengan simbol-simbol negara peserta.
Meskipun Panitia telah menyampaikan permohonan maaf, insiden ini diharapkan menjadi pelajaran yang sangat serius. Kehormatan sebuah bangsa, yang disimbolkan melalui bendera, tidak boleh diperlakukan secara ceroboh dalam ajang olahraga yang menjunjung tinggi persahabatan dan sportivitas antarnegara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
