Engine Catur: Alat Latih yang Jadi Senjata Curang, Apa Sanksinya?
Grandmaster Igors Rausis tertangkap kamera menggunakan ponsel di toilet saat pertandingan resmi FIDE pada 2019. Aksi curang ini membuatnya kehilangan gelar GM dan dilarang bertanding — menjadi salah satu skandal terbesar dalam sejarah catur modern.--Chess Base India
Salah satu kasus paling mengejutkan terjadi pada 2019 ketika Grandmaster Igors Rausis tertangkap menggunakan ponsel di toilet saat turnamen resmi FIDE. Ia akhirnya diinvestigasi dan gelarnya dicabut.
Kasus lain yang ramai dibicarakan adalah Hans Niemann, pecatur muda Amerika Serikat, yang dituduh telah berbuat curang dalam ratusan game online.
Meski tak terbukti curang dalam pertandingan over-the-board melawan Magnus Carlsen, reputasinya tetap tercoreng akibat laporan investigasi dari Chess.com.
Deteksi Kecurangan Makin Canggih
Platform seperti Chess.com dan Lichess telah mengembangkan sistem AI deteksi kecurangan yang membandingkan akurasi langkah pemain dengan langkah engine.
Algoritma ini juga menganalisis kecepatan berpikir, pola permainan, dan anomali statistik.
“Kecurangan bukan hanya soal ketahuan, tapi soal kejujuran pada diri sendiri,” tulis IM Levy Rozman (GothamChess) di akun X (Twitter)-nya.
Di era digital, engine catur adalah teman latihan terbaik, tetapi musuh etika paling besar saat disalahgunakan.
Para pemain, dari amatir hingga grandmaster, diingatkan untuk menjunjung tinggi sportivitas dan menjaga integritas permainan.
Kalau kamu ketahuan curang dengan engine — hukuman tak hanya soal larangan main, tapi bisa berarti akhir karier.
BACA JUGA:Cetak Sejarah, Shafira Devi Lolos ke Piala Dunia Catur 2025 di Usia 16 Tahun
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
