BANNER HEADER DISWAY HD

Mengapa Banyak Anak Muda Menunda Pernikahan?

Mengapa Banyak Anak Muda Menunda Pernikahan?

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM – Pernikahan sejak lama dianggap sebagai tonggak penting dalam kehidupan. Namun, semakin ke sini, makin banyak anak muda yang memilih menunda bahkan merasa takut menikah. Fenomena ini kerap disebut dengan istilah marriage anxiety.

Alasannya ternyata beragam. Ada yang merasa masih ingin fokus mengejar karier, ada pula yang ingin lebih dulu stabil secara finansial sebelum melangkah ke pelaminan. Sebagian lagi mengaku trauma setelah melihat pernikahan orang tua atau kerabat yang penuh konflik, sehingga merasa ragu apakah mereka bisa lebih berhasil.

Ketakutan menikah juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup. Generasi sekarang lebih terbuka dalam mengekspresikan diri, lebih menghargai kebebasan, dan tidak ingin cepat terikat dalam komitmen yang besar. Media sosial pun sering memperkuat rasa ragu itu dari cerita perceraian publik figur hingga curhatan warganet tentang rumah tangga yang tidak bahagia.

BACA JUGA:Cara Menjadi Pendengar yang Baik, Kunci Komunikasi Sehat

Meski begitu, tidak semua orang melihat rasa takut menikah sebagai hal buruk. Banyak pakar justru menilai ini tanda bahwa generasi sekarang lebih kritis. Mereka tidak sekadar menikah karena tekanan sosial, tapi ingin benar-benar siap secara mental, emosional, dan finansial.

Kabar baiknya, ketakutan ini bisa dikelola. Diskusi terbuka dengan pasangan, mengikuti konseling pranikah, atau belajar dari pasangan yang lebih dulu menikah bisa memberi gambaran lebih realistis. Ingat, tidak ada rumah tangga yang mulus tanpa masalah, namun kesiapan dan komunikasi yang sehat bisa jadi kunci utama agar perjalanan lebih ringan.

BACA JUGA:Dua Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Kendalikan Diabetes

Pada akhirnya, menikah atau tidak adalah pilihan pribadi. Yang penting, keputusan itu datang dari kesadaran, bukan karena paksaan. Jadi, wajar saja kalau banyak anak muda merasa “menikah itu menakutkan” selama rasa takut itu digunakan untuk mempersiapkan diri lebih matang, bukan untuk lari dari kenyataan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: