Event Amal Kanker Payudara di Korea Selatan Dikecam Netizen, Ini Penyebabnya
Event Amal Kanker Payudara di Korea Selatan Dikecam: Terlalu Banyak Selebriti, Sedikit Kesadaran--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Sebuah acara penggalangan dana dan kampanye kesadaran kanker payudara yang digelar oleh majalah mode W Korea, lewat kampanye “Love Your W 2025”, menuai kecaman luas dari publik dan pasien kanker payudara. Kritik utama tertuju pada fakta bahwa acara tersebut dinilai lebih mirip pesta selebritas ketimbang kampanye kesehatan yang serius.
Acara yang berlangsung di Four Seasons Hotel, Jongno, Seoul, menampilkan selebritas papan atas Korea seperti V dan RM dari BTS, Karina dari Aespa, dan aktor Byeon Woo-seok. Dalam foto dan video yang tersebar, para tamu tampak minum, berpesta, dan melakukan tantangan viral sosial media, sementara materi kampanye atau edukasi kanker payudara nyaris tak terlihat.
Netizen pun merespons keras di media sosial: banyak yang menuduh acara tersebut sebagai “idol networking event” yang “dibungkus kampanye kanker payudara”. Beberapa komentar menyindir bahwa minuman alkohol yang jelas secara medis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, justru hadir di tengah acara, membuat tindakan tersebut terasa kontradiktif dengan tujuan kampanye.
BACA JUGA:Trans7 Hentikan Permanen Program ‘Xpose Uncensored’, Beri Sanksi Tegas dan Sampaikan Permohonan Maaf
Seorang pengguna media sosial yang juga penderita kanker payudara menyentil, “Apakah penyakit saya dijadikan bahan pesta, minum-minum, dan tertawa?” yang menegaskan betapa sensitif dan kritisnya persepsi terhadap bagaimana isu kesehatan seharusnya ditangani.
Di kalangan medis dan aktivis kesehatan, kritik utamanya adalah minimnya edukasi konkret tentang kanker payudara di acara tersebut. Tidak ada informasi terkait deteksi dini, faktor risiko, pencegahan, atau panduan bagi penderita. Akibatnya, acara yang seharusnya menjadi momen penting penyadaran justru dianggap sebagai ajang “glamor” tanpa substansi.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi mendetail dari pihak W Korea mengenai kritik tersebut yang menyatakan penyesalan atau rencana perbaikan konkret. Namun, tekanan media dan opini publik kemungkinan akan memaksa penyelenggara untuk merefleksikan ulang format acara kampanye kesehatan di masa mendatang.
Kasus ini menimbulkan pelajaran penting: bahwa ketika tema kesehatan, khususnya yang sensitif seperti kanker, yang digunakan sebagai pigura untuk keindahan atau glamor semata, maka pesan inti kampanye dapat hilang, bahkan menyinggung orang-orang yang paling terdampak. Di masa mendatang, publik berharap agar kampanye kesehatan dijalankan dengan lebih tulus, informatif, dan hormat terhadap penderita.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
