Trans7 Hentikan Permanen Program ‘Xpose Uncensored’, Beri Sanksi Tegas dan Sampaikan Permohonan Maaf
-Youtube/TV Parlemen-
RADARTVNEWS.COM - Direktur Utama Trans7, Atiek Nur Wahyuni, menyatakan bahwa program Xpose Uncensored resmi dihentikan secara permanen setelah menimbulkan kontroversi karena dianggap menyinggung pesantren, kiai, dan para santri. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen perusahaan terhadap etika penyiaran.
Atiek menjelaskan bahwa penghentian program ini merupakan arahan langsung dari pemilik CT Corp, Chairul Tanjung. Menurutnya, keputusan ini bersifat final dan tidak akan ada kelanjutan program serupa di masa depan. “Kami mendapatkan arahan dari Pak Chairul Tanjung dan sangat setuju bahwa program ini (Xpose Uncensored) akan kami hentikan untuk seterusnya,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen.
Pernyataan tersebut disampaikan Atiek dalam rapat bersama Komisi I DPR RI yang turut dihadiri oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), serta Himpunan Alumni Santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kamis, 16 Oktober 2025. Dalam kesempatan itu, Trans7 juga memaparkan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan pasca-insiden.
Ia menegaskan bahwa perusahaan telah memberikan sanksi tegas kepada pihak internal yang terlibat dalam produksi tayangan tersebut. Trans7 juga memastikan bahwa seluruh versi program Xpose Uncensored telah dihentikan dari semua saluran penyiaran, termasuk televisi, media sosial, dan platform digital milik Trans7.
Selain sanksi internal, Trans7 juga memutus kerja sama dengan Production House (PH) Sandika yang bertanggung jawab atas produksi episode tayangan pada 13 Oktober 2025. Pemutusan kerja sama dilakukan pada 14 Oktober 2025 sebagai bagian dari upaya perusahaan menegakkan disiplin dan akuntabilitas.
BACA JUGA:PWNU Lampung Kecam Tayangan Trans7 yang Dinilai Lecehkan Dunia Pesantren
“Trans7 juga sudah memberi tindakan tegas kepada pihak internal yang terkait program tersebut dan sudah menghentikan program Xpose Uncensored dari seluruh saluran penyiaran, baik televisi, media sosial, maupun platform digital Trans7 lainnya,” tegas Atiek.
Ia menambahkan, pihaknya telah mendatangi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, untuk bersilaturahmi dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan itikad baik kepada keluarga besar pondok pesantren.
Dalam waktu dekat, Chairul Tanjung juga dijadwalkan menemui keluarga besar KH Anwar Manshur di Pondok Pesantren Lirboyo guna menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Langkah ini disebut Atiek sebagai bentuk tanggung jawab moral dari manajemen Trans7 dan CT Corp.
“Kami, Trans7 dengan segala kerendahan hati memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian dalam penayangan program Xpose Uncensored 13 Oktober 2025. Kami juga memohon maaf kepada segenap kiai, pengasuh santri, alumni pondok pesantren Lirboyo, dan seluruh keluarga besar pesantren di Indonesia,” ucapnya.
Atiek mengakui bahwa kesalahan terjadi akibat kelalaian dalam proses quality control. Ia menyebut, rumah produksi menyerahkan materi tayangan dalam waktu yang sangat mepet, meski hal itu tidak menjadi alasan pembenaran. “Hal itu terjadi bukan kesengajaan, rumah produksi memberikan kepada kami dalam waktu sangat mepet, walaupun ini bukan alasan. Ini jadi pelajaran yang luar biasa berharga buat Trans7,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pentingnya Pemahaman Kebudayaan Keagamaan, Dibalik Viral Tagar #BoikotTrans7
Sebagai langkah perbaikan, Trans7 akan memperketat sistem pengawasan isi siaran, terutama untuk program bertema keagamaan. Atiek menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh dan kemungkinan perombakan tim quality control agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kejadian ini bukan sebuah kesengajaan, tapi kami lalai dalam quality control karena waktu yang pendek. Ke depannya kami akan memperbaiki dan akan sangat memperhatikan, bahkan mungkin akan merombak tim untuk quality control. Terutama yang berkaitan dengan program religi, khususnya pondok pesantren,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
