China Putuskan Kerja Sama dengan Boeing, Ada Apa?
--
RADARTVNEWS.COM - Pemerintah Tiongkok resmi memberlakukan larangan terhadap seluruh maskapai nasional untuk menerima pengiriman pesawat dari Boeing, mulai 15 April 2025.
Selain itu, pembelian suku cadang dan perlengkapan pesawat asal Amerika Serikat juga dihentikan. Kebijakan ini muncul sebagai bentuk balasan atas keputusan Amerika yang menaikkan tarif impor hingga 145 persen terhadap berbagai produk asal Tiongkok.
Sebagai respons, Tiongkok lebih dulu menetapkan tarif impor sebesar 125 persen terhadap barang-barang buatan Amerika Serikat. Akibat tarif tinggi tersebut, harga pesawat serta komponen buatan AS melonjak drastis, membuat maskapai-maskapai di Tiongkok kesulitan melanjutkan kontrak pembelian dengan Boeing.
Padahal, Boeing memiliki jadwal pengiriman puluhan pesawat ke maskapai besar Tiongkok seperti Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines hingga tahun 2027. Dengan kebijakan baru ini, pengiriman-pengiriman itu terancam dibatalkan atau ditunda, menimbulkan kerugian finansial yang besar bagi perusahaan tersebut.
Efek kebijakan ini langsung terasa di pasar saham. Dalam beberapa hari terakhir, nilai saham Boeing turun antara 0,5 hingga 3 persen. Bahkan pada perdagangan pra-pasar tanggal 15 April, sahamnya sempat merosot hingga 4,6 persen.
Secara akumulatif, sepanjang tahun 2025 saham Boeing telah kehilangan sekitar 10 persen dari nilainya.
Sebagai langkah antisipasi, otoritas Tiongkok tengah menyiapkan skema dukungan untuk maskapai yang menyewa atau masih mengoperasikan pesawat Boeing.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
